Isu penculikan anak heboh lagi di Lombok Timur, gegara siswa pulang tanpa pamit

kicnews.today – Maraknya isu penculikan anak diberbagai daerah membuat kewaspadaan orang tua meningkat disertai dengan kecurigaan terhadap orang asing. Seperti yang terjadi di Desa Kembang Kerang, Kecamatan Aikmel, Kabupaten Lombok Timur, Jumat (3/2).

Kejadian itu bermula dari orang berjualan di depan sekolah SD 1 Kembang Kerang memanggil siswa inisial AS, 11 tahun, yang kebetulan sedang bingung karena uangnya Rp2000 hilang di sekolah. Kemudian penjual tersebut memanggil AS dan memegang tangannya sambil menegur, tetapi karena takut sehingga AS menolak dan berlari ke dalam sekolah.

Setelah masuk, siswa kelas 6 SD itu di jam terakhir belajar pulang tanpa pamit untuk meminta uang kepada orang tuanya yang kebetulan rumahnya dekat dengan sekolah. Namun, dalam kejadian itu salah satu guru merekam kejadian tersebut dan mengatakan bahwa AS hilang.

Dalam video tersebut juga direkam jam tangan milik AS yang rusak diduga ditarik oleh orang yang mencoba menculik AS. Lalu video tersebut disebarkan melalui medsos hingga viral.

“Jam tangan AS rusak bukan karena ditarik oleh orang melainkan dipinjam temannya. Isu penculikan dan adanya orang yang menarik tangan itu tidak benar,” ujar Kasi Humas Iptu Nikolas Oesman dikonfirmasi, Jumat (3/2).

Nikolas mengimbau kepada keluarga korban, agar tidak menyebarkan informasi yang dapat menimbulkan keresahan dah kegaduhan di masyarakat. Apabila ada hal-hal yang mengganggu keamanan dan kenyamanan agar segera melaporkan ke Polsek ataupun aparat desa.

Kepala Desa Kembang Keras, Yahya mengaku sudah klarifikasi soal kabar tersebut. Berdasarkan ceritakan AS serta apa yang ada di video itu tidak sesuai fakta.

“Kejadian tentang dugaan penculikan anak tersebut tidaklah benar. Sehingga postingan video tersebut sudah dihapus. AS dipegang karena penjual itu melihat AS sedang kebingungan di depan sekolah karena ramai, makanya dia dipegang,” ujar Yahya meluruskan informasi.

Kendati demikian, ia mengimbau untuk warga Kembang Kerang khususnya, untuk tidak panik dan resah tentang isu-isu penculikan tersebut. Video itu diminta untuk tidak disebarluaskan, karena akan membuat masyarakat resah dan takut.

“Takutnya nanti orang yang tidak bersalah jadi korban main hakim sendiri. Intinya tetap tenang jangan panik dan selalu waspada. Ambil hikmahnya, bahwa adanya isu tersebut berarti menyuruh kita selalu mengawasi dan memperhatikan anak-anak,” pungkas Yahya. (cit)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI