Firasat ibu sebelum Serka Jeki gugur ditikam OTK di Papua

kickews.today – Almarhum Serka Jeki, prajurit TNI yang gugur di Papua telah dimakamkan secara militer di kampung halamannya di Desa Buncu Kecamatan Sape Kabupaten Bima, Kamis sore (26/1). Dandim 1608 Bima memimpin prosesi pemakaman jenazah TNI 32 tahun itu.

Jenazah almarhum tiba di kediaman Kamis siang (26/1) dan disambut histeris pihak keluarga. Orang tua, saudara serta keluarga tidak mampu menahan tangis menyambut jenazah almarhum.

Serka Jeki meninggal ditikam dan dibacok oleh OTK saat berada di Pasar Sinak Kampung Gigobak 1, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak. Peristiwa naas itu terjadi sekitar pukul 17.00 Wita, Selasa (24/1).

Almarhum merupakan Babinsa Kp Dugunale Koramil 1714-05/Sinak, Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Almarhum meninggalkan seorang istri dan anak yang masih kecil. Serka Jeki merupakan anak keempat, dari lima bersaudara pasangan Sitti dan Arsyad, asal Desa Buncu, Kecamatan Sape.

Camat Sape, M Akbar Musa SP MSi turut berbelasungkawa atas meninggalnya Serka Jeki. Menurutnya, Serka Jeki adalah sosok prajurit yang baik dan taat pada orang tua.

“Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” kata Akbar.

Pihak keluarga merasa kehilangan dengan meninggalnya Jeki. Apalagi kabar kepergiannya secara tiba-tiba.

Musliadin kakak kandung almarhum mengaku kaget mendapat kabar meninggalnya Serka Jeki. Menurut dia, almarhum merupakan adik yang baik dan taat pada orang tua.

“Setiap tahun dia pasti pulang kampung. Namun, 3 tahun terakhir tidak pulang, karena tugas,” katanya.

Setiap pulang kampung katanya, almarhum kerap mengumpulkan keluarga untuk bercanda ria, bercerita dan makan bersama. Almarhum tetap menyisihkan sedikit rezekinya untuk disumbang ke masjid.

“Saya kenal betul sifatnya. Dia jarang marah dan sangat penyayang,” katanya.

Musliadin menceritakan, sebelum insiden penikaman yang menewaskan adiknya tersebut, keluarga di Bima sempat berkomunikasi melalui telepon. Obrolan sudah menjadi rutinitas bagi Serka Jeki, pada setiap pekan.

“Hari Minggu kemarin almarhum sempat menelpon orang tua dan kami di Bima,” kata Musliadin, Kamis (26/1).

Usai menelpon kata Musliadin, ibu tiba-tiba merasa sakit dada dan terus merasa khawatir tanpa alasan yang jelas. Pihak keluarga sama sekali tidak berpikir, akan ada hal buruk yang menimpa Serka Jeki di tempat ia bertugas.

“Ibu sempat sakit seharian. Saya juga merasakan hal yang sama, tiba-tiba dada berdebar dan khawatir tanpa alasan yang jelas,” akunya.

Dua hari kemudian, pihak keluarga mendapat kabar Serka Jeki meninggal ditikam OTK di tempat tugasnya. “Kami merasa kehilangan. Kami juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh warga, baik yang ada di Bima maupun di Papua, jika almarhum punya kesalahan,” harapnya. (jr)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI