Evakuasi WNA yang meninggal terjatuh di puncak Rinjani gagal dilakukan  

kicknews.today – Proses evakuasi WNA kelahiran Israel, Boaz Bar Anam yang meninggal terjatuh di puncak Gunung Rinjani pada hari pertama Minggu (21/8), gagal dilakukan. Selain medan ekstrim, faktor cuaca juga tidak mendukung jalannya proses evakuasi.

Humas SAR Mataram, I Gusti Lanang Wiswananda melaporkan kerja tim evakuasi selama Minggu (21/8). Gusti menjelaskan, sebelum evakuasi, team II bergerak dari Plawangan menuju puncak Rinjani (TKP) sekitar pukul 04.05 Wita dan  tiba pukul 09.05 Wita.

“Setelah melakukan assesment dan persiapan pukul 10.00 Wita, Sortie I dari Basarnas mencoba turun ke lokasi korban,” jelasnya, Minggu malam.

Selanjutnya, sekitar pukul 15.16 Wita, mendapatkan informasi bahwa Sortie I dari Basarnas sudah naik kembali dan digantikan oleh Sortie II dari SAR Unit Lombok Timur. Sekitar pukul 16.00 Wita Sortie ke II kembali ke puncak dengan hasil nihil.

“Pukul 16.30 Wita, tim II persiapan kembali ke Plawangan karena cuaca kurang mendukung dan waktu sudah mulai gelap,” pungkasnya.

Untuk diketahui, jalur pendakian puncak Gunung Rinjani ditutup sementara selama proses evakuasi WNA. Para pendaki hanya diperbolehkan sampai puncak Plawangan Sembalun.

Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Balai TN Gunung Rinjani, Dwi Pangestu, jalur puncak Rinjani akan dibuka kembali setelah proses evakuasi selesai. Saat ini puluhan anggota sudah berhasil tiba di lokasi mayat. Tim evakuasi juga mendapat dukungan personil dari Brimob Polda NTB sebanyak 4 personil.

Sebelumnya, WNA kelahiran Israel, Boaz Bar Anam berkebangsaan Portugal meninggal terjatuh di tebing sedalam ratusan meter di puncak Rinjani, Jumat pagi (18/8).

Korban terjatuh hingga meninggal dunia di puncak Rinjani, Jumat pagi, sekitar pukul 05.30 Wita. Posisi korban jatuh berada pada lereng bagian barat laut atau arah danau Segara Anak. Jarak korban jatuh sekitar 150 meter dan meninggal dunia. Dua tamu lain dibawa turun oleh Guide bernama Bullah (Bawak nao Sajang, Sembalun).

Kepala SPTN Wilayah II Lombok Timur, Benediktus Rio Wibawanto, S.Hut, MSc mengatakan, Jum’at sekitar pukul 07.18 Wita, pihaknya mendapat laporan dari Kepala Resort TNGR Sembalun bahwa Trekking Organize (TO) bernama Rudy Trekker memberikan informasi salah satu kliennya mengalami kecelakaan.

“Korban teregistrasi mendaki melalui pintu masuk Sembalun  pada 18 Agustus, dengan kode booking : ERSPOQ8ETKPHQ,” jelasnya.

Berdasarkan keterangan dari TO dan Guide bahwa korban pada saat sebelum jatuh melakukan foto selfie yang berada di tepi jurang puncak Rinjani. Informasinya juga korban kurang memperhatikan faktor keamanan dan keselamatan. (jr)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI