94 unit rumah di pesisir Lombok Timur dihantam puting beliung

kicknews.today – Musibah angina puting beliung kembali terjadi di Lombok Timur. Kali ini menimpa warga pesisir Desa Tanjung Luar, Kecamatan Keruak, Minggu (9/10).

Tercatat 94 rumah akibat bencana angin kencang disertai hujan deras tersebut. Laporan sementara yang dihimpun, tidak ditemukan korban jiwa, namun sejumlah warga mengalami luka ringan akibat terkena serpihan bangunan.

Sebagian besar rumah yang terdampak mengalami kerusakan di bagian atap dan tersebar di 6 Dusun di Keruak. Dusun Kampung Baru sebanyak 37 unit, Kampung Baru Selatan 15 unit, Muhajirin 17 unit, Kampung Koko 13 unit, Toroh Selatan 8 unit, Kampung Tengah 4 unit.

“Total keseluruhan 94 unit rumah rusak,” jelas Camat Keruak, Ahmad Subhan, Minggu (9/10).

Camat menjelaskan bahwa sampai saat ini pihaknya masih melakukan pendataan terhadap rumah warga yang rusak dan jumlah korban. Namun sejauh ini, dari 7 Dusun yang ada di Desa Tanjung Luar, hanya satu Dusun yang tidak terdampak, yakni Dusun Toroh Tengah.

“Semuanya sedang didata, untuk 94 rumah terdampak di 6 Dusun. Sebagian besar rusak di bagian atap,“ katanya.

Angin kencang yang terjadi di wilayah Tanjung Luar, lanjutnya, tidak hanya merusak rumah, namun beberapa pohon dilaporkan tumbang. Tidak hanya itu, sebuah tiang listrik di wilayah tersebut juga roboh.

Sementara Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD Lombok Timur, melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Iwan Setiawan mengatakan, setelah mendapat laporan kejadian tersebut, Tim Reaksi Cepat (TRC) langsung diterjunkan ke Lokasi untuk melakukan asesmen.

“Untuk data riilnya belum bisa kami rilis, karena tim masih bekerja di lapangan. Namun data sementara, puluhan rumah yang mengalami kerusakan tersebar di 7 dusun,“ katanya.

Terkait kejadian itu, dirinya berharap tidak ada korban jiwa, sehingga pihaknya juga terus menghimbau supaya warga lebih waspada ketika terjadi hujan, apalagi disertai angin. Terlebih bagi warga pesisir pantai.

“Kami menghimbau kepada warga masyarakat yang berada di pesisir pantai dan aliran sungai untuk meningkatkan kewaspadaan ketika hujan, apalagi intensitas hujannya tinggi. Kita tidak bisa menghindari dan memprediksi titik bencana ini, tapi paling tidak kita bisa menghindari terjadinya korban jiwa,“ ungkapnya. (cit)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI