Pengusaha Kopiah di Kediri banyak gulung tikar, Kades tagih janji Pemda

kicknews.today – Puluhan pengrajin Kopiah di Desa Kediri dan Desa Kediri Selatan Kecamatan Kediri, Lombok Barat terancam punah. Bahkan sebagian besar para penjual Kopiah di dua desa tersebut kini bangkrut atau gulung tikar.

Hal ini diungkapkan Kepala Desa Kediri Selatan, Edi Erwinsyah saat memberikan sambutan di acara workshop evaluasi pengelolaan keuangan dan pembangunan yang dilaksanakan BPK Perwakilan Pemprov NTB di Aula Bupati Lombok Barat, (7/12).

“Desa Kediri dan Kediri Selatan memiliki potensi usaha membuat Kopiah. Sayangnya, sekarang mereka banyak yang sudah gulung tikar,” ujarnya.

Ia mengaku warganya sulit menjual hasil kerajinannya, karena pemerintah sampai saat ini tidak pernah menepati janjinya. Sebelum kata Kades, Sekda Lombok Barat menjanjikan akan mendatangkan pembeli dari luar negeri, namun hingga kini belum terealisasi.

“Hasil produksi mereka sulit untuk dijual, karena dukungan tidak ada. Bahkan kami dari desa dengan Bumdes siap jadi pengepul bagi pengusaha-pengusaha kopiah di Kediri,” ujarnya.

Edi mengakui, sumbangan yang diberikan Dinas Perindag Lobar seperti mesin jahit dan sarana lain kini banyak yang dijual. Penyebabnya, karena hasil karya mereka tidak berkembang.

“Di Kediri Selatan sendiri sekitar 50 orang pengrajin dan akhirnya mereka banyak yang beralih profesi. Ada yang menjadi buruh bangunan hingga pedagang bakulan,” katanya.

Ditempat yang sama hadir dalam acara tersebut Asisten I Setda Lombok Barat, Agus Gunawan meminta para kepala desa mulai mengembangkan usaha-usaha desa seperti BUMDes.

“BUMDes harus didorong bagaimana membuka mata usaha sesuai dengan yang dibutuhkan oleh masyarakat desa,” terangnya dihadapan peserta Workshop yang diikuti oleh Kepala OPD, para camat dan kepala desa di Lombok Barat.

Di tempat terpisah, Penjual Kopiah di Kediri, H Rahmat mengaku, pendapatannya sebelum Covid-19 cukup tinggi. Sehari Kopiah terjual hingga 90 buah.

“Saat ini yang laku Cuma 6 sampai 8 biji per hari. Bahkan saya terpaksa memberhentikan karyawan, karena banyak tidak terjual,” kata H Rahmat. (ys)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI