Penduduk miskin di Lombok Timur tersisa 185.030 jiwa

Kantor BPS Lombok Timur
Kantor BPS Lombok Timur

kicknews.today – Persentase penduduk miskin di Kabupaten Lombok Timur turun signifikan di tahun 2024. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2024 turun 1,12% menjadi 14,51%. Sedangkan tahun 2023, angka kemiskinan Lombok Timur capai 15,63%.

Kepala BPS Lombok Timur, Muhadi mengatakan, jumlah penduduk miskin saat ini 185.030 jiwa dari 193,630 dengan penurunan sekitar 12.614 jiwa lebih.

Penurunan tersebut, kata Muhaidi tidak lepas dari upaya Pemerintah Daerah (Pemda) berkat kondisi perekonomian yang terus membaik salah satunya inflasi yang terkendali. Pemda Lombok Timur dalam beberapa waktu terakhir melakukan berbagai upaya dalam pengendalian inflasi seperti program Silaturahmi untuk Lotim Berkemajuan (SULTan).

Selain itu, perekonomian Lombok Timur yang masih didominasi sektor pertanian dengan hasil panen yang baik, ongkos buruh baik pertanian maupun buruh juga mengalami peningkatan sehingga meningkatkan daya beli masyarakat. Tidak menampik adanya faktor pendistribusian beras bagi masyarakat miskin yang tepat waktu dan tepat sasaran sebagai hasil koordinasi pemda dengan Bulog yang juga memberi andil.

“Adanya faktor UHC yang telah dicapai Lombok Timur berdampak terhadap peningkatan daya beli, sebab biaya kesehatan masyarakat yang ditanggung Pemda dapat dialihkan untuk pemenuhan kebutuhan pokok lainnya. Tidak heran jika indeks kedalaman kemiskinan Lombok Timur juga turun 0,91 poin dibanding tahun sebelumnya, menjadi 2,66,” katanya pada Kamis (25/7/2024).

Sedangkan Indeks kedalaman kemiskinan merupakan gambaran rata-rata jarak pengeluaran penduduk miskin dengan garis kemiskinan. Garis kemiskinan Lombok Timur sendiri adalah Rp. 583.957.

Sementara itu, indeks keparahan kemiskinan turun 0,39 poin dari tahun 2023 menjadi 0,77 pada tahun 2024 ini. Indeks keparahan kemiskinan ini menggambarkan penyebaran atau ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin. 

“Semakin tinggi indeks ini, maka semakin tinggi ketimpangan pengeluaran antar penduduk miskin,” pungkasnya. (cit)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI