kicknews.today – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mendapati fakta, ada guru honorer yang digaji Rp 100 ribu perbulan.
“Gaji Rp 100 ribu perbulan menyakitkan, kok bisa terjadi,” ujarnya, saat mengunjungi SDN Dasan Baru Desa Sukarara, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng).
Nadiem mengaku, pemerintah tetap berkomitmen untuk memprioritaskan kesejahteraan guru, demi meningkatkan kualitas pendidikan dan kemajuan Indonesia. Sehingga, dirinya turun langsung bertemu dengan para peserta didik dan guru honor untuk menyerap aspirasi.
“Apa yang menjadi keluhan itu bisa dijadikan bahan untuk mengembil kebijakan ke depannya,” katanya.
Disampaikan, saat ini pihaknya telah memberikan kewenangan pengelolaan dana BOS kepada Kepala Sekolah (Kasek). Dana itu tegasnya, bisa dialokasikan untuk tambahan insentif bagi guru honor.
“Dana BOS bisa digunakan untuk itu. Gaji P3K ini setara dengan gaji PNS,” pungkasnya
Nadiem juga menyinggung soal guru honorer yang ternyata, banyak tidak lolos melampaui passing grade dalam seleksi P3K.
Saat ini akunya, pemerintah tetap memperhatikan kesejahteraan mereka dan masih menunggu keputusan dari Panitia Seleksi Nasional (Panselnas)
“Kami telah komunikasikan dengan Panselnas dan perjuangkan. Tolong sabar para guru honor, kita perjuangkan,” ujarnya kepada wartawan didampingi Bupati Loteng, H Lalu Pathul Bahri.
“Kita memilih berdasarkan kompetisi, bukan status. Sehingga kita berikan mereka ikut tiga kali, dalam tes P3K, ketika tahap pertama tidak lulus,” katanya. (ade)
