kicknews.today – Tingginya kasus penyebaran wabah Covid-19 di Kota Mataram, Pemerintah Kota Mataram kembali akan menerapkan pembelajaran daring untuk sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah di bawah kewenangan Kantor Kementerian agama.
Hal itu disampaikan langsung oleh Walikota Mataram H Ahyar Abduh, usai rapat Evaluasi Penanganan Percepatan Wabah Virus Covid-19 di Mataram, Rabu (27/1/2021).

Dikatakan Ahyar, sejak tanggal 12 Desember 2020 hingga 25 Januari 2021, penambahan kasus Covid-19 pada usia 7 hingga 18 tahun di Mataram bertambah 10 kasus.
Namun, sejak memasuki pekan ketiga bulan Januari 2021, jumlah kasus positif Covid-19 di Mataram secara komulatif terus mengalami peningkatan signifikan.
Hingga Rabu (27/1/2021) jumlah kasus positif Covid-19 di Mataram capai 1.727 kasus. Pun, pasien masih dalam perawatan sebanyak 267 kasus.
“Hari ini saja ada 26 kasus positif Covid-19 baru di Mataram didominasi klaster perkantoran,” kata Ahyar, Rabu sore.
Selain itu jelas Walikota Mataram pada akhir masa jabatannya, sesuai dengan keputusan Gubernur NTB dan sesuai sebaran kasus positif Covid-19 yang semakin meluas, pihaknya akan kembali menutup kegiatan belajar tatap muka di Mataram.
“Pembelajaran tatap muka hanya untuk kelas akhir. Dan polanya kita akan kaji mulai besok (Kamis, 28/1),” jelas Walikota.
Kebijakan lain kata Ahyar, sesuai hasil evaluasi bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) kota Mataram. Pihaknya pun telah menyusun rencana percepatan penanganan Covid-19 untuk lebih diintensifkan di Mataram.
“Penanganan Covid-19 berbasis lingkungan atau PCBL akan kembali kita perketat. Karena kita lihat sudah semakin longgar,” katanya.
Keputusan ini pun diambil, untuk menekan sebaran wabah Covid-19 di Mataram.
“Intinya, semuanya akan kita sesuaikan dengan keputusan Gubernur,” ujar Ahyar.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram, Drs. H. Lalu Fatwir Uzali mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan semua Kepala Sekolah untuk mengkaji metode pembelajaran tatap muka untuk kelas akhir di tengah masa pandemi Covid-19.
Bahkan kata Fatwir, pihaknya akan mengkaji semua kebutuhan siswa kelas akhir selama mengikuti pembelajaran tatap muka di tengah pengetatan protokol kesehatan Covid-19.
“Mulai besok dan hari berikutnya akan ada evaluasi. Seperti apa pola pembelajaran untuk kelas akhir nanti akan kita bicarakan di semua elemen,” pungkasnya.(Vik)