kicknews.today – Balai Nasional Taman Gunung Rinjani (TNGR) meminta pendakian menjaga kawasan Gunung Rinjani dari kebakaran lahan. Hal itu disampaikan mengingat tingginya potensi kebakaran lahan selama musim kemarau atau cuaca panas.
Pengendali Ekosistem Hutan, Budi Sumardi mengatakan, saat ini kebakaran lahan di Dana Segara Anak Gunung Rinjani meluas hingga 31 hektar. Oleh karena itu, ia mengimbau kepada seluruh pendaki, pelaku jasa wisata guide dan porter agar menjaga kawasan TNGR dari kebakaran hutan dengan memperhatikan penggunaan api.
“Mengingat saat sedang musim kemarau dan banyak bahan yang mudah terbakar,” jelas Budi, Jumat (21/6/2024).
Budi mengingat bagi para pendaki agar tidak membersihkan lahan dengan cara membakar pada areal yang berbatasan Kawasan TNGR. Selain itu, pendaki juga diminta bijak salam menggunakan perapian dan memastikan api padam sebelum meninggalkan camping area.
“Kami juga melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat terkait kebakaran hutan. Serta memasang spanduk dan papan peringatan pada kawasan rawan kebakaran,” katanya.
Kebakaran lahan di Gunung Rinjani terjadi sejak Minggu sore (16/6/2024), setelah terlihat titik api atau kepulan asap dari Danau Segara Anak. BTNGR sudah menurunkan petugas untuk pemadaman kebakaran lahan tersebut.
“Tim dari Resort Aik Berik sudah turun menuju lokasi kebakaran untuk pemadaman,” ujar Budi.
Pada Rabu (19/6/2024), tim pemadam resort Aik Berik bergerak turun kembali ke Aik berik. Tim sampai di Pos Aik Berik pada pukul 14.00 Wita.
Informasi koordinat lokasi kebakaran adalah pada 08°25’42,44″ LS dan 116°24’04,96″ BT, dengan perkiraan luasan areal yang terbakar sekitar 31 hektar. Vegetasi yang terbakar adalah rumput, alang alang, dan cemara gunung.
“Dugaan sementara penyebab kebakaran adalah faktor alam dipicu oleh cuaca yang sangat panas,” pungkasnya. (cit)