Pendaftaran komisioner BAZNAS KLU diperpanjang, sembilan orang sudah daftar

Kabag Kesra Lombok Utara, Alwi Agusto. (kicknews.today/Anggi)

kicknews.today – Proses seleksi komisioner Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Lombok Utara (KLU) periode mendatang masih terus berjalan. Saat ini, tahapan pendaftaran masih dibuka hingga 25 Juli 2025. Antusiasme masyarakat terhadap proses ini dinilai cukup tinggi, tercermin dari banyaknya pihak yang telah mengambil formulir dan menyampaikan minat.

 

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Setda KLU, Alwi Agusto mengungkapkan bahwa hingga awal Juli ini, sudah sembilan orang yang resmi mendaftar sebagai calon pengurus BAZNAS.

 

“Kita targetkan minimal sepuluh pendaftar, dan melihat tren yang ada, kami optimis bisa melebihi target tersebut. Bahkan bisa sampai 14-15 orang,” ungkap Alwi saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (07/07/2025).

 

Mayoritas calon pendaftar, menurutnya, berasal dari kalangan pengajar pondok pesantren dan para ulama. Hal ini sesuai dengan persyaratan utama, yakni pemahaman mendalam terhadap ilmu fikih dan tata kelola zakat sebagaimana diatur dalam regulasi BAZNAS.

 

Pendaftaran ini dibuka selama 40 hari kerja. Setelah pendaftaran ditutup, akan dilakukan seleksi ketat meliputi uji kelayakan, tes tulis, dan wawancara terhadap seluruh calon. Dari proses ini, akan dipilih 10 orang terbaik yang akan diajukan ke BAZNAS RI untuk proses seleksi tahap akhir.

 

“Nantinya, pusat yang menentukan lima nama final. Dari lima itulah akan dipilih satu orang sebagai ketua, sisanya akan mengisi posisi sesuai pembagian kerja internal BAZNAS,” jelas Alwi.

 

Menurut Alwi, percepatan proses ini sangat penting mengingat masa jabatan pengurus BAZNAS saat ini akan berakhir pada September 2025.

 

“Ini sangat urgent. Karena BAZNAS adalah mitra penting pemerintah dalam penanganan kebutuhan sosial yang tidak bisa menunggu APBD tahun berikutnya,” tegasnya.

 

Ia mencontohkan bagaimana BAZNAS bisa bergerak cepat dalam penyaluran bantuan ketika ada kondisi darurat di masyarakat, misalnya bencana atau kebutuhan mendesak lain. Oleh sebab itu, kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan BAZNAS sangat dibutuhkan.

 

Selama ini, sumber utama zakat yang dikelola BAZNAS KLU berasal dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN). Namun ke depan, pemerintah daerah berharap pengurus BAZNAS yang baru mampu menggali potensi lebih luas dari masyarakat, perusahaan, hingga donatur umum.

 

“BAZNAS bukan hanya soal ASN, tapi potensi zakat, infak, dan sedekah dari masyarakat luas yang harus dikembangkan. Di daerah lain, banyak zakat perusahaan dikelola lewat BAZNAS, ini yang kita dorong agar bisa juga terjadi di KLU,” ujar Alwi.

 

Terkait proses seleksi akhir di tingkat pusat, Alwi menegaskan pihaknya terus menjalin koordinasi dengan BAZNAS RI agar tidak terjadi keterlambatan.

 

“Kalau pusat cepat, kita juga cepat. Kalau lambat, kita ikut menyesuaikan. Tapi kita optimis semuanya bisa selesai sebelum September. Jika belum, kita akan berkoordinasi dengan pengurus lama terkait perpanjangan masa tugas agar tidak ada kekosongan,” tutupnya. (gii-bii)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI