Penabulu gelar ‘sharing session’ produksi energi terbarukan

Foto bersama usai acara sharing session Penabulu dilaksanakan di Hotel Grand Legi pada Rabu 13 Desember 2023
Foto bersama usai acara sharing session Penabulu dilaksanakan di Hotel Grand Legi pada Rabu 13 Desember 2023

kicknews.today – Yayasan Penabulu menggelar Workshop dan Focus Group Discussion (FGD) Pemetaan Sektor Swasta Bekaitan dengan Produksi Energi Terbarukan Menopang Pertumbuhan Ekonomi Menuju Transisi Energi Berkeadilan di Provinsi NTB pada Rabu 13 Desember 2023 di Hotel Grand Legi Mataram.

Tujuan dari acara ini untuk memperoleh informasi awal mengenai fokus intervensi/ bisnis prioritas energi terbarukan berkaitan dengan transisi energi berkeadilan/ Just Energy Transition (JET) dari masing-masing sektor swasta relevan. Selain untuk memperoleh informasi mengenai kontribusi sektor swasta dalam produksi energi terbarukan/ ET di tingkat lokal terhadap pertumbuhan ekonomi daerah yang mencakup informasi kontribusi ekonomi, penyiapan sumber daya manusia penyerapan tenaga kerja dan lainnya, khususnya pada usaha ekonomi mikro, kecil (UMKM).

“Kita ingin memperoleh gambaran gap kapasitas sektor swasta dalam transisi energi berkeadilan dan produksi ET lokal meliputi; peluang, tantangan, kendala dalam kolaborasi, mobilisasi sumber daya (pengetahuan, finansial/ pembiayaan, kebijakan) serta kemitraan strategis lainnya di daerah juga memberi rekomendasi berupa rencana pengembangan, advokasi kebijakan, kemitraan antar sektor swasta di daerah dalam kerangka transisi energi berkeadilan,” kata Nurjanah, koordinator Penabulu Foundation Provinsi NTB.

Adapun kegiatan sharing session ini menghadirkan total 26 orang partisipan dengan rincian Peserta dan Narasumber undangan sebanyak 21 orang, 2 orang narasumber dan 3 orang dari pelaksana kegiatan yang semuanya akan berperan menggali potensi NTB untuk energi terbarukan.

Dalam pemaparan narasumber, H. Irzani selaku ketua Forum CSR NTB menekankan CSR sebagai komitmen dan tanggung jawab perusahaan kepada pemangku kepentingan untuk berlaku etis, meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif yang mencakup aspek ekonomi, sosial dan lingkungan dalam mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan.

“Prinsip “Triple Bottom Line” menjadi penting dikedepankan yakni profit, masyarakat serta planet (lingkungan). Aspek planet (lingkungan) salah satunya soal Energi Terbarukan,” ujarnya.

Hal lain yang yang menjadi sorotan H.Irzani pentingnya pemetaan dengan basis data yang jelas adalah modal utama efektif dan efisiennya pelaksanaan CSR agar tepat sasaran serta gerakan multipihak terus di galakkan oleh seluruh elemen yang dipimpin pemerintah.

“Saya siap mengkomunikasikan dengan Badan Usaha untuk pertemuan lebih lanjut membincang Energi Terbarukan, dengan catatan “Manual book” target NZE atau ET di sediakan pemerintah untuk memaksimalkan pembagian peran intervensi Badan Usaha,” timpalnya kembali.

Narasumber kedua Pak Irwan dari SMKN 1 Lingsar menyoroti “Transisi Energi Berkeadilan, Peluang Tantangan Penyiapan Sumber Daya Manusia untuk Energi Terbarukan di NTB. Ada 4 hal yang menjadi tantangan penyiapan SDM ET di NTB yakni mahalnya biaya investasi dalam ET, minimnya tenaga ahli dalam ET, mahalnya tenaga ahli di bidang ET dan Perguruan Tinggi yang membuka jurusan ET belum banyak di Indonesia. Terjadi penurunan jumlah SMKN yang memiliki prodi ET di NTB, serta menurunnya partisipasi perempuan dalam program studi tersebut di SMKN 1 Lingsar.

“Tahun 2016/2017 mencapai 20%, tahun 2017/2018 mencapai 23 %, tahun 2018/2019 mencapai 3%, tahun 2019/2020 mencapai 28%, tahun 2020/2021 mencapai 6%, tahun 2021/22 mencapai 10%, tahun 2022/2023 dan tahun 2023/2024 tidak ada sama sekali (0%),” jelasnya.

Yayasan Penabulu saat ini jelas Nurjanah secara kolaboratif tengah menjalankan Program ‘WE For JET Indonesia’ yang merupakan singkatan dari Women and Vulnerable Group Benefited and Lead on Transformative and Just Energy Transition in Indonesia.

Proyek ini bertujuan pada tahun 2028, perempuan dan kelompok rentan mendapatkan manfaat dan memimpin transisi energi yang adil dan transformatif yang meningkatkan kesejahteraan dan mata pencaharian. Dalam salah satu kegiatannya yaitu melakukan Penelitian/ Riset aksi pemetaan sektor swasta yangberkait dengan JET dan produksi energi terbarukan di tingkat lokal dengan melihat potensi pengembangan ekonomi di daerah. (red.)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI