kicknews.today – Dalam upaya memperkuat kesiapsiagaan menghadapi bencana, Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU) menggencarkan program strategis Kecamatan Tangguh Bencana (Kencana) di seluruh wilayahnya. Program ini dirancang untuk memastikan setiap kecamatan memiliki kapasitas yang mumpuni dalam mitigasi, respons, dan pemulihan dari bencana.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KLU, M. Zaldi Hardian, menyatakan bahwa saat ini fokus utama tertuju pada Kecamatan Tanjung sebagai percontohan untuk meraih predikat Kencana tingkat Pratama.

“Dari lima kecamatan yang ada di KLU, kita prioritaskan Kecamatan Tanjung untuk mencapai status Kencana. Minggu ini kami sudah koordinasi dengan Camat Tanjung, mereka optimis selesai sebelum HUT KLU dan memenuhi apa yang ditargetkan Kemendagri,” ujarnya, Jumat (18/07/2025).
Zaldi menjelaskan, proses menuju predikat Kencana tidak bisa instan. Dibutuhkan pemenuhan sejumlah indikator yang ketat dan koordinasi lintas sektor, termasuk dengan para aplikator yang mendampingi proses penilaian.
Program ini menjadi jawaban atas kekosongan regulasi dan peran di tingkat kecamatan dalam penanganan bencana, yang selama ini lebih banyak berfokus di level desa.
“Selama ini penanganan bencana banyak dilakukan di desa, sementara di kecamatan belum ada regulasi yang kuat. Karena itu Kemendagri menginisiasi program Kencana agar kecamatan bisa menjadi penghubung dan perpanjangan tangan pemerintah daerah,” jelasnya.
Program Kencana diharapkan mampu memperkuat struktur kesiapsiagaan bencana dari bawah ke atas. Dengan adanya kerangka kerja dan struktur penanganan bencana di tingkat kecamatan, respon terhadap situasi darurat bisa dilakukan lebih cepat dan terkoordinasi.
“Dengan adanya Kencana, setiap kecamatan memiliki peran yang jelas dan sistematis dalam perlindungan masyarakat. Ini langkah strategis yang akan memperkuat rantai penanganan bencana secara keseluruhan,” tandas Zaldi.
Pemkab KLU menargetkan agar seluruh kecamatan ke depan bisa menyandang status Kencana, demi menciptakan wilayah yang tangguh, adaptif, dan responsif terhadap berbagai potensi bencana. Program ini juga menjadi bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam membangun sistem ketangguhan yang menyeluruh, dari desa hingga kecamatan. (gii)