Pemenang, Gangga, Bayan dan Tanjung masuk rawan bencana, BMKG keluarkan peringatan dini

Ilustrasi cuaca extrem

kicknews.today – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait cuaca ekstrem yang berpotensi melanda Kabupaten Lombok Utara (KLU) dalam beberapa hari ke depan.

Diperkirakan akan terjadi hujan lebat disertai angin kencang, yang dapat memicu banjir, longsor, dan gelombang tinggi di sejumlah wilayah.

Mengantisipasi hal ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KLU telah menyiapkan langkah mitigasi untuk meminimalisir dampak yang ditimbulkan.

Sekretaris BPBD KLU, I Nyoman Juliada, mengatakan pihaknya terus meningkatkan kesiapsiagaan, terutama di wilayah-wilayah rawan bencana seperti Kecamatan Pemenang, Gangga, Bayan, dan Tanjung.

“Cuaca ekstrem ini diperkirakan berlangsung hingga Maret 2025. Masyarakat perlu waspada, terutama di daerah yang sering terkena banjir dan longsor,” ujarnya, Jumat (31/1/2025).

Dalam peringatan BMKG, beberapa wilayah di KLU berisiko mengalami berbagai jenis bencana akibat cuaca buruk seperti di Pemenang yang berisiko mengalami banjir rob, terutama di Teluk Nare dan Muara Putat.

Kemudian di Tanjung seperti di Desa Tegalmaja yang kerap dilanda banjir akibat drainase yang kurang baik. Gangga dan Bayan yang berpotensi mengalami banjir bandang, terutama di daerah perbukitan.

Dan yang terakhir di Pusuk dan sekitarnya yang rawan longsor akibat intensitas hujan tinggi yang melemahkan struktur tanah.

“Kami telah menginstruksikan masyarakat di daerah rawan untuk meningkatkan kewaspadaan. Tim Penilai Desa Tangguh Bencana (TSBD) juga terus melakukan pemantauan,” tambah Nyoman.

Untuk mengantisipasi dampak bencana, BPBD KLU telah menyiapkan berbagai logistik darurat, seperti, air bersih, makanan siap saji, selimut dan perlengkapan keluarga serta obat-obatan dan peralatan kesehatan.

“Seluruh logistik sudah tersedia di gudang kami, sehingga bantuan dapat segera disalurkan jika terjadi bencana,” ungkapnya.

Untuk itu BPBD KLU menerapkan dua strategi mitigasi, yaitu, Mitigasi Struktural yang mana pihaknya akan memperbaiki drainase dan infrastruktur agar mampu mengurangi risiko banjir.

Selanjutnya melakukan Mitigasi Non-Struktural seperti meningkatkan kesadaran masyarakat melalui edukasi dan sosialisasi tentang kesiapsiagaan bencana.

“Kami berharap masyarakat tetap waspada dan segera melaporkan jika ada tanda-tanda bencana. Dengan langkah-langkah ini, Lombok Utara diharapkan lebih siap menghadapi cuaca ekstrem yang mungkin terjadi,” tutup Nyoman.

Masyarakat diimbau untuk mengikuti perkembangan cuaca melalui BMKG dan BPBD, serta menghindari aktivitas di area rawan bencana. Waspada dan siaga adalah kunci untuk mengurangi risiko. (gii)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI