Pemda Lombok Utara gelontorkan 27 miliar untuk tangani stunting

Wabup KLU bersama Kadis P2KBPMD saat turun langsung melihat proses ukur dan timbang Balita.
Wabup KLU bersama Kadis P2KBPMD saat turun langsung melihat proses ukur dan timbang Balita.

kicknews.today – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Lombok Utara (KLU) menggelar kick off gerakan intervensi serentak pencegahan dan percepatan penurunan Stunting di Lombok Utara. Kegiatan tersebut dibuka dan dimulai dari posyandu keluarga di dusun Karang Desa, Desa Tanjung oleh Wakil Bupati Lombok Utara, Danny Karter Febrianto Ridawan, Kamis (20/6/2024).

Danny mengatakan, gerakan intervensi serentak pencegahan Stunting ini merupakan aksi serentak bersama dengan pencegahan stunting melalui pendataan, penimbangan, pengukuran dan edukasi bagi ibu hamil dan balita dengan sasaran sebanyak 53 anak.

“Dari 53 anak, dua diantaranya stunting dengan rentan usia tiga tahun,” katanya.

Danny menyampaikan bahwa Lombok Utara dapat melakukan percepatan penurunan stunting dengan kerja keras bersama seluruh pihak. Dimana pada tahun 2020 angka stunting di KLU menyentuh angka 33 persen.

“Namun seiring berjalannya waktu pada 3 tahun terakhir terjadi banyak penurunan hingga pertengahan tahun 2024 angka stunting di KLU menjadi 15,78 persen,” beber Danny.

Penurunan stunting di KLU, lanjut Danny, tidak lepas dari kerja keras dan komitmen bersama semua stakeholder yang memberikan pendampingan kepada keluarga tentang bahaya stunting.

Kick off ini juga dilakukan untuk mencapai target nasional, yaitu angka stunting di Lombok Utara mencapai 14 persen pada akhir tahun.

“Di Lombok Utara ini ada dua kecamatan yang perlu perhatian lebih, yaitu di Kecamatan Gangga dan Kecamatan Bayan. Karena angka stunting nya masih tinggi,” ujar Danny yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) KLU.

Sementara itu Kepala Dinas (Kadis) Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P2KBPMD), Malasiswadi mengatakan terkait kasus stunting pihaknya telah melakukan identifikasi terkait penyebab terjadinya kasus stunting di KLU, yang kemudian di lakukan intervensi bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

Dimana masing-masing OPD terkait dan desa telah menganggarkan dengan total sebanyak Rp 27 miliar untuk turut serta melakukan intervensi stunting di KLU.

“Dengan usaha maksimal melalui kolaborasi bersama kasus stunting di KLU dapat turun dan mencapai target Nasional yaitu 14 persen di tahun 2024,” katanya. (gii)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI