kicknews.today – Los pasar Perampuan Kecamatan Labuapi Lombok Barat yang terbakar beberapa hari lalu akan segera mendapat penanganan sementara. Tim teknis dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lombok Barat telah turun melakukan pengecekan kondisi fisik bangunan yang terbakar.
“Ada penanganan jangka pendek, keputusan mendesak. Pertama pembersihan, kemudian membuat lapak-lapak sementara, kemudian ada perbaikan loss pasar itu,” ujar Kepala Dinas PUPR Lombok Barat I Made Arthadana, yang dikonfirmasi di kantornya, Jumat (14/7).

Demi mempercepat perbaikan itu, porsi penanganannya akan dibagi per-OPD sesuai dengan tupoksinya. Seperti pembersihan tugas dari DLH, Pol PP dan sebagainya. Sedangkan untuk penyediaan lapak sementara menjadi kewenangan Dinas Perindag.
Sedangkan Dinas PUPR kata pria berkumis tebal itu, bertugas untuk mengecek kondisi kelayakan bangunan. Serta bisa juga melakukan perbaikan bangunan los pasar yang hangus terbakar itu nantinya.
“Saya sudah koordinasi dengan Dinas Perindag, jadi efektifnya di Disperindag menjadi depan, kita back up dengan pengawas teknis, untuk perbaikan terutama los pasar itu,” jelasnya.
Setelah berkoordinasi dengan Satpol PP dan kepolisian, tim teknis dari PUPR, Kamis (13/7) sudah turun untuk melakukan pengecekan kondisi bangunan itu. Namun bagaimana hasil dari pengecekan itu, Made mengaku belum diketahui pastinya karena masih perlu kajian lebih lanjut.
“Baru lah kemarin kita turun mengecek lokasi, tadi diberikan izin didampingi SatPol Pp untuk sekedar ngecek saja kondisi bangunan itu. Apakah masih bisa kita pakai atau bagaimana,” papar made.
Jika memang bangunan sisa kebakaran itu akan diperbaiki, pihaknya ingin supaya perbaikannya bisa satu item dengan Disperindag. Hal itu menurutnya supaya lebih efektif.
“Supaya efektif kerjanya, lebih baik satu pintu di Perindag karena kaitan dengan pembiayaan, pelaksanaan, kita dampingi,” terangnya.
Berdasarkan hasil pantauan sementara pihaknya, bahwa bahan utama bangunan yang terbakar tersebut sebagian besar kerangkanya dari bahan baja. Sehingga mengalami pemuaian ketika terjadi kebakaran kemarin.
“Bisa jadi diuji ketahanannya oleh tim teknis masih berani ndak, apakah masih bisa digunakan lagi. Untuk penanganan jangka pendek berharapnya itu masih bisa dipakai. Sehingga dalam jangka waktu berapa lama masih bisa dipakai,” terangnya.
Sehingga jika hasil kajian menyatakan bahwa bangunan itu masih layak untuk digunakan lagi, lokasi itu bisa mulai dibersihkan dan para pedagangnya bisa menempatinya sementara, sembari menunggu perbaikan. (ys)