kicknews.today – Dinas Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Bima mencatat 2.000 ekor sapi Bima yang dipasarkan di wilayah Jabodetabek tidak laku terjual. Kondisi itu membuat para peternak rugi.
“Tercatat kurang lebih 2.000 ekor sapi yang saat ini masih berada di wilayah Jabodetabek karena tak laku terjual,” kata Kepala Disnakeswan Kabupaten Bima, Indra Jaya Senin (3/7).

Ribuan ekor sapi yang tak terjual itu, direncanakan dijual dengan harga pokok atau kembali ke modal awal. Karena tidak lagi memungkinkan untuk dijual harga tinggi lantaran momentum kurban telah usai.
“Para petani kita menjual dengan harga pokok, karena tidak memungkinkan lagi untuk dijual dengan harga tinggi,” ujarnya.
Indra Jaya mengatakan, saat ini pihaknya sedang koordinasi dengan Pemrov NTB dan Kementerian Pertanian (Kementan) guna menemukan solusi terbaik. Agar ribuan sapi petani bisa terjual atau dipulangkan kembali ke Bima.
“Kami tidak tinggal diam di tengah masalah yang dihadapi mereka. Saat ini sedang diupayakan solusinya,” akunya.
Salah satu solusi yang akan dilakukan nantinya, berupa ribuan sapi ini akan dipulangkan kembali ke Bima melalui jalur laut. Sementara darat dirasa tidak memungkinkan, karena ditolak dan harus melalui karantina di berbagai daerah dan wilayah.
Saat ini pihaknya tengah mengupayakan pemulangan ribuan ekor sapi itu melalui jalur laut dengan menggunakan kapal tol laut. Dengan estimasi waktu yang akan dihabiskan paling lama satu bulan lebih dalam perjalanan.
“Saat ini sedang dilihat jadwal kapal tol laut,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, 12 ribu ekor sapi sapi dikirim ke daerah Jabodetabek untuk penuhi kebutuhan kurban. Belasan ribu ekor sapi tersebut, laris terjual jauh sebelum pelaksanaan Idul Adha.
Oleh Pemda saat itu, kembali pasok sapi dengan jumlah yang lebih banyak di daerah yang sama. Sayangnya, tidak semua terjual dan sisanya hingga hari ini sebanyak 2 ribu ekor sapi. (jr)