kicknews.today – Molornya pembayaran gaji tenaga Guru Tetap Daerah (GTD) di Lombok Barat menjadi masalah klasik yang seolah tanpa solusi. Pasalnya, kejadian itu hampir terjadi setiap tahun.
Kalangan dewan pun mengkritik Pemda dalam hal ini Dikbud Lombok Barat yang terkesan tutup mata. Ketua Komisi IV DPRD Lombok Barat Lalu Irwan mengkritisi keterlambatan pembayaran gaji guru selalu menjadi permasalahan rutin di Pemkab Lombok Barat.
“Ini tak lepas dari realisasi PAD, sebab gaji GTD dibayar dari PAD. Sementara kondisi PAD Lombok Barat masih rendah. Kita minta agar para GTD bersabar. Kalau PAD masuk, maka kita akan minta Pemda untuk prioritaskan pembayaran gaji GTD ini. Nanti kami akan sampaikan dalam rapat liding sektor,” tegas dia saat dikonfirmasi, Kamis (22/6).
Hal ini kata Iwan, harus menjadi bahan perbaikan dan menjadi atensi Pemda Lombok Barat kedepannya. Artinya Pemda memprioritaskan pembayaran gaji GTD ini, ketika ada anggaran dari PAD.
“Lucu kita ribut dengan gaji honorer GTD. Kita selalu dapat laporan soal ini. Harapan kami ini jadi atensi Pemda,” tegas Iwan.
Seharusnya hal ini menjadi pembelajaran bagi Pemda agar tidak terulang tiap tahun. Jangan sampai kata dia, ada kesan perbedaan perlakuan antara guru ASN dengan honor atau GTD.
“Disatu sisi guru-guru GTD ini kan punya peran yang sama dengan yang ASN,” imbuhnya.
Sementara itu, Kadis Dikbud Lombok Barat H Nasrun mengakui gaji tenaga GTD belum dibayar tiga bulan, mulai April, Mei dan Juni. Sedangkan tiga bulan sebelumnya sudah dibayarkan.
“InsyaAllah Juli ini dibayarkan, kita terus mengawal agar gaji guru ini secepatnya dibayar,” katanya.
Pihaknya pun meminta agar semua GTD bersabar atas keterlambatan pembayaran gaji ini. Sebab kata dia, pihaknya sendiri ingin segera dibayarkan namun kembali ke kesiapan anggaran daerah. Bukan berarti pihaknya tidak melakukan upaya perbaikan kaitan dengan masalah gaji GTD. (ys)