kicknews.today – Proyek pembangunan Alun-alun Kabupaten Lombok Utara (KLU) tahap pertama dipastikan segera dimulai. Proyek yang telah lama dirancang untuk memperindah wajah Kota Tanjung ini kini memasuki tahap akhir proses lelang dan tinggal menunggu pengumuman resmi dari Unit Layanan Pengadaan (ULP).
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) KLU, Kahar Rizal mengungkapkan bahwa pembangunan alun-alun akan dimulai dalam waktu dekat. Anggaran tahap pertama proyek ini mencapai sekitar Rp5 miliar dan akan difokuskan pada penataan tampak depan alun-alun.

“Tinggal menunggu hasil dari ULP. Besaran anggarannya masih tetap, sekitar Rp5 miliar,” ujarnya, Jumat (23/05/2025).
Desain alun-alun ini akan menggabungkan konsep taman kota modern seperti Taman Sangkareang di Mataram, dengan sentuhan arsitektur khas lokal, yakni nuansa Masjid Kuno Bayan. Perpaduan ini diharapkan menciptakan identitas ruang publik yang estetis dan mencerminkan nilai budaya lokal.
Tahap kedua pembangunan akan dilanjutkan dengan pembangunan akses jalan yang menghubungkan area depan alun-alun hingga ke bagian belakang menuju kantor Bupati.
Salah satu tantangan pembangunan alun-alun adalah penataan pedagang yang selama ini berjualan di sekitar lokasi. Namun, hal ini telah disiapkan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) bersama Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Para pedagang dikabarkan telah menyepakati relokasi sementara dan akan diberi ruang khusus untuk berdagang saat alun-alun selesai dibangun.
“Pedagang sudah setuju, mereka nanti akan berdagang setelah jam kerja, dengan rombong yang dibawa pulang. Tidak ada stan permanen,” jelas Kahar.
Selain itu, pedagang yang melayani pengunjung RSUD Tanjung juga akan ditata ulang dengan membangun stan khusus, bekerja sama dengan pihak rumah sakit. Langkah ini diambil untuk menciptakan kawasan yang lebih tertib, bersih, dan nyaman bagi masyarakat.
“Penataan ini penting supaya tidak terlihat kumuh seperti kondisi saat ini,” tutupnya.
Pembangunan alun-alun ini diharapkan tidak hanya memperindah kota, tetapi juga menjadi pusat kegiatan masyarakat dan simbol kebanggaan daerah. (gii)