kicknews.today – Pemanah misterius di Kabupaten Dompu kian meresahkan. Mirisnya, para pelaku kebanyakan dari kalangan anak yang masih duduk di bangku SMP dan SMA. Bahkan mereka beraksi secara kelompok dan memiliki nama geng masing-masing.
Aksi pemanahan di persoalan baru di Kabupaten Dompu. Kasus yang sangat meresahkan masyarakat ini sudah terjadi sejak empat tahun lalu.

Aksi brutal mereka tidak sedikit memakan korban. Bahkan ada yang hingga meninggal dunia.
Terbaru, menimpa Sarifudin, warga Lingkungan Bali Dua Kelurahan Simpasai Kecamatan Wona Kabupaten Dompu, Sarifudin. Pemuda 25 tahun ini kini dirawat di RSUD karena busur panah tertancap di lengan kanannya.
Kasat Reskrim Polres Dompu, AKP Adhar Ssos, kasus pemanahan ini terjadi di depan Dokter Bina Lingkungan Bali Dua Kecamatan Woja, Senin malam (31/1). Saat itu, korban sedang menyebrang jalan. Tiba-tiba datang pemotor berboncengan dan melepaskan anak panah hingga menganai korban.
“Sampai sekarang pelakunya belum diketahui. Masih kami selidiki,” ungkap Adhar.
Sekda Kabupaten Bima Gatot Gunawan Perantauan Putra SKM mengaku prihatin dengan maraknya kasus pemanahan belakangan ini. Ironisnya, para pelaku tersebut kebanyakan remaja.
“Kasus pemanahan ini sekarang jadi perhatian serius Pemda Dompu, TNI dan Polri,” jelasnya.
Sebagai langkah awal, kini Pemda, TNI, Polri dan stokholder mendatangi sekolah-sekolah tingkat SMA dan SMP. Selain sosialisasi juga merazia tas siswa. Hasilnya, ditemukan ketapel dan anak panah di tas siswa di salah satu SMA di Kecamatan Hu’u. Tidak sedikit juga ditemukan tas-tas siswa kosong tanpa selembar buku.
“Kalau yang itu kita temukan di beberapa sekolah di Kecamatan Dompu dan Woja,” kata Sekda. (jr)


