Pedagang di Lombok Barat diimbau jual takjil higienis

kicknews.today – Penjual takjil atau menu buka puasa diimbau agar benar-benar menjaga kebersihan barang jualannya. Mereka diminta agar memperhatikan dampak kesehatan setelah makanan atau minuman tersebut jika dikonsumsi.

Kabid P3KL Dinas Kesehatan (Dikes) Lombok Barat, dr H. Ahmad Taufik Fathoni mengatakan, menjaga kebersihan makanan sangat penting. Terlebih, digunakan untuk berbuka bagi umat Islam yang sedang menjalankan ibadah puasa.

“Setidaknya bagaimana mereka menyajikan takjil ini, bagaimana mereka membuatnya,” ujarnya, Kamis (30/3).

Seperti lanjut Fathoni, dengan tetap menutup makanan, atau memperhatikan cara pengambilan makanan ketika disajikan kepada pembeli.

“Tidak langsung mengambil dengan tangan, tetapi menggunakan sarung tangan atau sendok. Itu terus kita ingatkan,” katanya.

Dia menjelaskan, kebutuhan makanan jadi produksi lokal saat ini meningkat, karena  pedagang-pedagang produk makanan lokal tersebut semakin menjamur dan terkadang pedagang maupun pembeli tidak memperhatikan aspek kebersihannya.

“Karena itulah, sangat penting agar terus ada imbauan-imbauan, terkait hal ini masyarakat punya kesadaran sendiri misalnya kita kalau turun ke penjual takjil simalakama juga, mereka juga sedang berusaha. Setidaknya sudah ada imbauan,” katanya.

Disamping itu, Fathoni juga menyarankan agar pedagang  mengurangi penggunaan bahan-bahan kimia, termasuk juga formalin atau zat pengawet lainnya. Karena efeknya sangat berbahaya bagi konsumen yang bersifat jangka lama walaupun efek samping tidak langsung dirasakan.

“Salah satunya, menjadi pemicu kanker secara umum penderita kanker di Indonesia terus meningkat. Memang, penyebabnya tidak hanya dari makanan, tetapi tidak sedikit juga karena itu,” ujarnya.

Untuk sterilisasi jenis makanan yang disajikan itu, Dinas Kesehatan Lombok Barat secara rutin turun ke beberapa restoran dan rumah makan. Dia mengaku, setidaknya ada monitoring setahun sekali yang dilakukan Dinasnya.

“Sudah kami periksa. Sebelum mendirikan usaha, mereka juga sudah mengantongi izin layak sehat dari Dinas Kesehatan,” tutup dr Fathoni. (ys)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI