Hotel penuh, Desa Wisata jadi tempat penginapan pada event WSBK

kicknews.today – Dalam rangka menyambut event WSBK dan MotoGP di Sirkuit Mandalika, sejumlah pelaku Desa Wisata di Lombok Tengah (Loteng) diberikan pelatihan digital dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).
Direktur Ekonomi Digital Kemkominfo, I Nyoman Adhiarna, mengatakan bahwa pendampingan teknologi digital sektor pariwisata ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, khususnya pengelola Desa Wisata dalam menghadapi era digital.

“Pengembangan konten virtual desa wisata perlu menjadi prioritas inisiatif digital pariwisata, karena mampu menciptakan efek pemerataan ekonomi,” ujarnya saat acara pelatihan Digital di Dusun Ende, Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Senin (4/10).

Menurutnya, desa merupakan destinasi yang menarik, mengingat potensi ekonomi dan sosial yang mencangkup banyak aspek seperti kuliner, alam, sosial-budaya, dan sejarah sehingga perlu dipromosikan.

“Konten wisata yang dikembangkan nantinya menjadi program promosi dalam bentuk travel journalism yang nantinya akan diunggah melalui internet dalam bentuk konten video,” katanya.

Ia juga menegaskan, Desa Wisata merupakan pusat kegiatan ekonomi yang harus dikembangkan untuk membantu pertumbuhan ekonomi. Lombok Tengah memiliki potensi yang banyak untuk dikembangkan dengan lebih baik.

“Diharapkan potensi Desa Wisata di Lombok Tengah ini dapat dikembangkan,” pungkasnya.

Kepala Dinas Pariwisata Lombok Tengah (Loteng), H Lendek Jayadi, mengatakan bahwa dengan adanya digitalisasi saat ini bisa menjadi pendukung dalam pengembangan pariwisata maupun Desa wisata di tengah pandemi Covid-19.

“Digitalisasi bisa menjadi promosi wisata desa yang dikembangkan,” ujarnya.

Keberadaan Desa Wisata ini akan sejalan dengan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), karena dengan adanya event WSBK dan MotoGP di Sirkuit Mandalika, akan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan.

“Tamu yang akan datang itu sekitar 40 ribu dalam event WSBK November mendatang,” ujarnya.

Menurutnya, jumlah kamar hotel yang ada di KEK maupun Lombok saat ini tidak cukup untuk menampung tamu yang akan datang. Sehingga keberadaan Desa Wisata ini bisa jadi pendukung dalam menyiapkan tempat penginapan bagi wisatawan yang datang.

“Pengembang Desa Wisata ini potensial dalam peningkatan ekonomi masyarakat pasca pandemi,” pungkasnya. (ade)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI