Angkat tema New Chapter of Tourism, Famous 2020 resmi dibuka di Desa Bonjeruk Lombok Tengah

kicknews.today – Familiazation Trip of Sustainable (Famous) resmi dibuka oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB Muhammad Faozal, di Taman Bambu Desa Bonjeruk Kabupaten Lombok Tengah NTB, Jumat (20/11).

Diinisisi pihak mahasiswa dari Kampus Politeknik Pariwisata Poltekpar Lombok NTB. Famous 2020 mengangkat tema New Chapter of Tourism atau era kenormalan baru dunia wisata pasca pandemi Covid-19.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Muhammad Faozal mengatakan, rangkaian kegiatan Famous 2020 merupakan proses pembelajaran bagi mahasiswa Poltekpar Lombok Program Studi Usaha Perjalanan Wista. Ia menyebut, mengorganisir manajamen perjalan wisata harus sedetail dan serinci mungkin.

“Kita harus siapkan sedetail mungkin. Apalagi saat ini sedang pandemi Covid-19. Protokol kesehatan harus dipersiapkan lebih matang,” kata Fauzal pada saat meresmikan pembukaan kegiatan Famous 2020.

Standar protokol kesehatan imbuh Faozal harus menerapkan sistem Clean, Health and Safety (CHS) dalam rangka persiapan kenormalan baru.

“Jadi sustainable atau berkelanjutan itu wajib. Pasca pandemi ini desa wisata khususnya di Desa Bonjeruk punya beban kita bersama,” terang Faozal.

Secara prinsip, konsep sustainable ialah lanjut Faozal, bagaimana menjaga lingkungan tetap asri dan menata kembali pasca pandemi Covid-19. “Wisata ini kita tata ulang,” cetusnya.

Untuk itu harap Faozal, dunia wisata khususnya di NTB harus berkelanjutan. Baik dalam menjaga alam, lingkungan dan keselamatan pasca pandemi Covid-19. “Gak cukup seremoni terus. Kita ingin agar ada kelanjutannya. Jangan sampai Kadispar NTB dicopot dari Pemprov karena tidak menerapkan protokol Covid-19,” imbuhnya.

Selain itu, Ketua Panitia Famous 2020, Amir Sembiring Fatahillah mengatakan, acara Famous 2020 digelar selama tiga hari yang dikuti oleh 24 peserta. Baik dari kalangan HPI, Asita, Asrindo, ASPPI, Influence dan Media. Pun, kegiatan Famous 2020 dimulai dari hari Jumat 20 November hingga Minggu 23 November 2020.

Dikatakan Amir, tema New Chapter of Tourism merupakan serangkaian promosi wisata di tengah pandemi virus corona. Di samping berwisata kata Amir, pelaku wisata, warga dan wisatawan wajib menerapkan protokol Covid-19.

“Kita menawarkan wisata fun trip, tapi tetap menerapkan protokol Covid-19. Karena inilah New Chapter yang dimaksud panitia,” mahasiswa Prodi Usaha Perjalan Wisata, kepada www.kicknews.today.

Untuk hari pertama Famous 2020 kata Amir, peserta menikmati wisata Cidomo, Wisata Sepeda di Dusun Batu Jering dan wisata adat. Pun, wisata adat yang dirangkaikan Famous 2020 menampilkan berbagai macam pertunjukan. Baik tarian Joget ala suku Sasak dan budaya Peresean.

“Untuk hari pertama ada tiga rangkaian. Selain mengunjungi kegiatan dari Pokdarwis Desa Bonjeruk, peserta kita ajak menikmati tiga fun trip wisata. Salah satunya, mengunjungi Tebing Purba dengan bersepeda,” katanya.

Senada dengan Amir, Kepala Desa Bonjeruk L Audia Rahman menyebut, pembangunan desa wisata yang diinisiasi Pokdarwis Desa Bonjeruk memang dibutuhkan sinergi bersama. Baik dukungan dari pemerintah, warga dan wisatawan.

“Wisata Alam desa Bonjeruk ini memang sengaja didesain dengan model fun trip. Tapi tidak menghilangkan khas daerah. Baik itu budaya dan kuliner,” katanya.

Selama ini kata Rahman, Desa Wisata Bonjeruk didirikan di area 59,17 hektar. Pada anggaran 2020, pihaknya menghabiskan Rp86 juta untuk menata kembali Desa Wisata Bonjeruk.

“Rencananya ke depan. Pasar bambu di Bonjeruk akan kita permak. Kuliner khas Bonjeruk akan kita suguhkan kepada pengunjung,” tukas Rahman.

Pada kesempatan yang sama, Pembantu Direktur Dua Poltekpar Lombok, Dr. Yahyadin Alimuddin menyampaikan kebanggaannya kepada panitia Famous 2020. Kata dia, Famous 2020 merupakan kegiatan mahasiswa dalam meneruskan mata kuliah pada Prodi Usaha Perjalanan Wisata.

Ia pun meminta, Famous 2020 menjadi media belajar mahasiswa dalam membuat agenda perjalanan wisata semenarik mungkin.

“Kita harap mahasiswa terus belajar. Saya yakin membangun Usaha Pejalan Wisata di tengah pandemi ini menjadi tantangan baru. Bagaimana menata perjalanan, hidangan kuliner, ruangan dengan tetap menerapkan standar protokol Covid-19 yang ditetapkan Pemprov NTB,” tutup Yahya. (Vik)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI