Parade Tujak Ragi Belek di Rumbuk Lombok Timur bukan sekadar budaya

kicknews.today – Parade Tujak Ragi Belek digelar di Desa Rumbuk, Lombok Timur (Lotim), Sabtu (27/8). Acara adat dari masyarakat Rumbuk itu bertujuan untuk meningkatkan persaudaraan dalam nuansa kebersamaan.

Secara bahasa ‘Tujak’ dalam bahasa Sasak diartikan sebagai menumbuk, dan ‘Ragi’ dalam bahasa Sasak bermakna bumbu masakan, sedangkan ‘Belek’ diartikan sebagai sesuatu yang besar.

“Acara ini kalau istilah bahasa sasaknya Begawe atau acara besar, namun Begawe di sini diartikan lebih kepada meningkatkan persaudaraan sesama masyarakat Lombok Timur, khususnya masyarakat Rumbuk” ujar Ambia Samudra selaku ketua panitia dilokasi pada Sabtu (27/8).

Lebih lanjut ia menceritakan, makna yang terkandung dalam Parade Tujak Ragi Belek ini adalah kumpul dalam satu tempat bersama membuat suatu masakan. Dengan harapan mampu meningkatkan persaudaraan antar masyarakat Desa Pringgasela yang sejatinya satu nenek moyang dengan masyarakat Desa Rumbuk.

Parade Tujak Ragi Belek sendiri dilaksanakan selama 3 hari oleh masyarakat Rumbuk. Terhitung mulai dari Tanggal 26-28 Agustus 2022.

Setiap harinya pun diisi dengan berbagai kegiatan, diantaranya pembukaan acara, dilanjutkan dengan bazar kuliner yang menyuguhkan berbagai makanan dan oleh-oleh khas masyarakat Rumbuk, seperti kerupuk kulit ikan, beberok aik pindang, dan lain-lain. Kemudian, juga diisi dengan berbagai lomba untuk memberikan hiburan bagi pengunjung yang datang menyaksikan meriahnya Parade Tujak Ragi Belek.

Di hari kedua diadakannya acara utama yakni Parade Tujak Ragi Belek yang dihadiri pula Bupati Lombok Timur, HM Sukiman Azmy, yang juga turut mengikuti berbagai rangkaian adat dari Parade Tujak Ragi Belek sendiri, seperti Bisok Beras (membersihkan beras), menumbuk bawang merah dan berbagai macam rempah, dan sebagainya.

Parade acara Tujak Ragi Belek ini sendiri baru dilaksanakan 3 kali sejak 2018, namun konsep dasar dari Parade Tujak Ragi Belek ini sudah ada sejak turun temurun nenek moyang dari masyarakat Rumbuk.

“Di mulai tahun 2018 silam, namun ini merupakan satu bentuk adat dari masyarakat Rumbuk untuk kumpul dan saling mengenal sehingga tak ada lagi sekat antar masyarakat,” katanya.

Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy juga menegaskan, acara ini adalah bagian dari bagaimana membangun rasa cinta masyarakat terhadap Desa Rumbuk, dan Lombok Timur pada umumnya.

“Dimanapun masyarakat kita berada, harus selalu ada upaya untuk ikut berpartisipasi untuk pembangunan desa Rumbuk khususnya, dan Lombok Timur pada umumnya. Apapun pangkat dan jabatannya, mereka harus tetap berada dan mengaku bahwa saya adalah orang Rumbuk, berjuang untuk Rumbuk karena saya berasal dari Rumbuk dan Lombok Timur,” terang Bupati selepas memberikan sambutan.

Oleh karenanya lanjut Bupati, ide kreatif pemuda Rumbuk dalam menyelenggarakan acara adat ini disambut baik Pemda Lombok Timur.

“Kita sambut baik acara dari pemikiran kreatif pemuda Rumbuk ini, sebab mereka sebagai pengganti untuk mewarisi dari apa yang sudah dirintis oleh para pendahulu kami di sini (Desa Rumbuk),” jelasnya.

Bupati menceritakan para tokoh di NTB yang dahulunya merupakan bagian dari masyarakat Rumbuk. “Ada dulu namanya pak Abdurrahim Sekda NTB yang pertama dari Rumbuk, dan juga banyak para tokoh NTB yang merupakan bagian dari masyarakat Rumbuk sendiri. Mereka telah mewariskan semangat dan tekad kuat untuk membangkitkan Desa Rumbuk, Lombok Timur dan Lombok pada umumnya,” tuturnya.

Semangat para tokoh itulah menurut Bupati,  yang ingin ditularkan melalui Parade Tujak Ragi Belek ini kepada para pemuda. Agar mereka tetap menjadi pejuang, karena bagaimanapun pendahulu mereka juga merupakan tokoh dengan semangat dan tekad pejuang.

Karenanya, acara ini akan menjadi satu kegiatan rutin setiap tahunnya dan akan di jadwalkan pada kalender event Lombok Timur nantinya. (cit)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI