kicknews.today – Sebanyak 200 penari kolosal asal Nusa Tenggara Barat (NTB) siap tampil di Istana Negara pada peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia besok, Minggu (17/8/2025). Undangan dari Istana Kepresidenan itu menjadi momen bersejarah bagi para seniman muda NTB yang membawa nama daerah ke panggung nasional.
Penampilan mereka akan membawakan tarian kolosal berjudul Tembolak Beak (tutup saji berwarna merah), sebuah karya yang merepresentasikan harmoni tiga suku besar NTB, yakni Sasak, Samawa, dan Mbojo. Irama gendang, hentakan kaki, serta kostum penuh warna akan menyatu dalam durasi tujuh menit yang sarat makna kebersamaan.
Gladi bersih yang digelar pada 14 Agustus lalu berlangsung mulus tanpa koreksi teknis. Sebanyak 218 seniman yang terlibat memperlihatkan disiplin dan kekompakan setelah berminggu-minggu berlatih di Taman Budaya NTB. “Kita bawa semangat Sasambo ke Istana, ini bukan sekadar tarian, tapi kebanggaan daerah,” ujar salah seorang penari, Sabtu (16/8/2025).
Kepala Taman Budaya NTB sekaligus koreografer, Lalu Suryadi Mulawarman (Miq Surya), menyebut undangan dari Istana adalah kejutan yang menggembirakan. “Saya pikir akan tampil tahun depan. Ternyata tadi Pak Gubernur menghubungi saya, memberitahukan bahwa kita akan tampil di Istana Presiden pada HUT RI ke-80 tahun ini dengan 200 penari,” ungkapnya. Ia menegaskan, meski hanya berdurasi tujuh menit, penampilan itu harus padat makna. “Ini tentang identitas, tentang memperkenalkan nilai-nilai perjuangan masyarakat NTB kepada Indonesia, bahkan dunia.”
Sementara itu, Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal menegaskan tampilnya NTB di Istana merupakan bentuk apresiasi nasional. “Alhamdulillah, kita diapresiasi oleh Istana. Mohon doa supaya kita bisa tampil maksimal mewakili seluruh masyarakat NTB,” katanya.
Tim penari kolosal NTB telah berangkat ke Jakarta pada 13 Agustus. Mereka datang dengan satu tekad: menjadikan tarian kolosal sebagai wujud persembahan NTB untuk Indonesia. Dalam momen sakral di hadapan Presiden, Wakil Presiden, serta para tamu negara, mereka ingin menunjukkan bahwa NTB bukan hanya kaya budaya, tetapi juga mampu memberi warna bagi perayaan kemerdekaan bangsa. (red.)
