Kelebihan Sirkuit Mandalika dibanding sirkuit MotoGP lain di dunia

kicknews.today – PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) menyelesaikan pengaspalan lintasan utama “main track” Jalan Kawasan Khusus (JKK) yang menjadi lintasan sirkuit internasional Mandalika sepanjang 4,31 kilometer di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Penyelesaian pekerjaan pengaspalan lintasan utama ini ditandai dengan seremoni yang digelar di area tikungan 2 dan 3 Mandalika International Street Circuit yang dihadiri Gubernur NTB Zulkieflimansyah dan jajaran forkopimda NTB, Asisten Deputi Parekraf Kemenkomarves Sartin Hia, Direktur Utama ITDC Abdulbar M Mansoer beserta jajaran Direksi ITDC, Direktur Operasi Infrastruktur PT PP, Yul Ari Pramuraharjo, Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri dan Direktur Konstruksi dan Pengembangan MGPA, Dwianto Eko Winaryo di The Mandalika, Minggu (15/8).

Berarti, Indonesia sudah siap menyambut pelaksanaan event balap motor internasional FIM Superbike World Championship (WSBK) pada 12-14 November 2021.

Pengaspalan Perdana Sirkuit MotoGP Mandalika

Apa saja kelebihan dari Sirkuit Mandalika?

Direktur Konstruksi dan Pengembangan MGPA, Dwianto Eko Winaryo mengungkapkan aspal yang digunakan untuk lintasan Sirkuit Internasional Mandalika menggunakan aspal terbaru Stone Mastic Asphalt (SMA) dan disebut merupakan yang terbaik di dunia bahkan mengalahkan Sirkuit Sepang, Malaysia.

“Tidak semua sirkuit di dunia menggunakan aspal jenis ini. Karena produknya baru ke luar 2015. Yang sudah itu baru Silverstone, Dubai, dan Philip Iland. Sepang pun belum karena dibangun 2012 pada saat itu belum ada aspal seperti ini,” ujarnya pada seremoni penyelesaian pekerjaan pengaspalan dan serah terima pertama pembangunan Mandalika Street Circuit yang digelar di area tikungan 2 dan 3 di The Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (15/8).

Dwianto menjelaskan, SMA merupakan bahan campuran aspal dan digunakan untuk melapisi permukaan atas aspal. Lapisan aspal ini diperuntukkan demi memperkuat struktur lapisan permukaan lintasan agar tetap kuat dengan prinsip kontak stone by stone untuk memperkuat struktur lapisan. Karena stone by stone sehingga volume aspalnya sedikit.

“Ini tipe aspal yang memiliki daya penetrasi tinggi atau Penetration Grade (PG) 82. Dan PG 82 ini baru ke luar 2014-2015, sehingga tidak semua sirkuit di dunia menggunakan aspal ini,” ujarnya.

Ia menyatakan, ada sejumlah keunggulan memakai aspal Stone Mastic Asphalt ini. Salah satunya pebalap tidak mudah tergelincir saat kondisi hujan. Hal ini akan mengurangi risiko pengendara terjatuh saat melintas di trek basah.

Untuk mendukung penggunaan SMA ini, pihaknya mendatangkan batu Tau agregat kasar dari Palu, Sulawesi Tengah. Di mana batu Palu terkenal dengan kekerasannya.

“Tapi untuk aspal lapisan bawah kita menggunakan batu dari Lombok Utara dan Lombok Timur,” ujarnya.

Untuk mendatangkan batu dari Palu, dilakukan secara bertahap, tahap pertama 4.000 ton dan tahap ketiga 3.000 ton, sehingga semuanya 7.000 ton.

Selain itu, pihaknya juga mendatangkan Additives Cellulose Fiber dari Jerman untuk bisa merekatkan batu dan aspal serta Limestone filler yang berasal dari Ponorogo dan Probolinggo, Jawa Timur.

“Jadi kita bawa yang terbaik di dunia untuk sirkuit Mandalika,” katanya.

Lintasan sirkuit Mandalika, Lombok

Pemandangan indah

Menurut pengamat otomotif Arief Kurniawan, jika semua fasilitas itu dilengkapi dengan baik, maka Sirkuit Mandalika akan menjadi primadona baru olah raga balap.

Bahkan Arief yakin Sirkuit Mandalika bisa mengalahkan pamor Sirkuit Sepang, Malaysia dan Chang, Thailand, yang telah terlebih dahulu menuai kesuksesan menjadi tuan rumah MotoPG, karena calon sirkuit kebanggaan Indonesia itu memiliki nilai jual yang unik dilihat dari lokasinya.

“Kalau bahasa jualannya itu Mandalika memiliki unique selling point, tempatnya di kawasan ekonomi khusus, pantainya juga indah. Memang saat ini aksesnya susah, tapi itu dalam empat-lima tahun ke depan aksesnya akan mudah, butuh proses lah,” kata Arief.

Di kelilingi panorama perbukitan dan laut di pesisir selatan Pulau Lombok, Mandalika International Street Circuit nantinya akan menjadi satu-satunya sirkuit jalan raya yang menjadi bagian kalender MotoGP.

Area paddock sirkuit akan sanggup menaungi 40 garasi, sedangkan kapasitas tribun utama mencapai lebih dari 50.000 tempat duduk.

Sementara area tanpa tempat duduk atau tribun berdiri didesain untuk menampung kurang lebih 138.000 orang dan hospitality suites direncanakan memiliki kapasitas 7.700 penonton.

Area paddock, tribun utama, tribun berdiri dan hospitality suites bersifat tidak permanen dan bisa dibongkar ketika tidak ada balapan, termasuk lintasan sirkuitnya yang berubah fungsi menjadi jalan raya biasa.

Proses pembangunan sirkuit MotoGP Mandalika

Pembagunan tercepat di dunia

Direktur PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Abdulbar M Mansoer mengatakan, pengerjaan lintasan utama “main track” Jalan Kawasan Khusus (JKK) yang menjadi lintasan sirkuit internasional Mandalika sepanjang 4,31 kilometer di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat merupakan yang tercepat di dunia.

“Pengerjaan sirkuit ini dimulai 15 Juni 2020 dan tuntas 15 Agustus 2021 atau satu tahun satu bulan dan ini yang tercepat di dunia. Kenapa kita cepat karena waktu itu kita mengejar MotoGP 2021,” kata Abdulbar usai seremoni.

Menurut dia, saat ini telah selesai dilaksanakan pemasangan concrete barrier dan pembangunan tunnel yang berfungsi sebagai akses penonton ke dalam area sirkuit, area layanan, hotel serta fasilitas lain di dalam area lintasan. Secara keseluruhan, pekerjaan konstruksi pembangunan Mandalika International Street Circuit sudah sekitar 92 persen. Fasilitas pendukung lainnya seperti race control dan pondasi pit building juga tengah dikerjakan.

“Saat ini juga tengah disiapkan medical center dilengkapi helipad di dalam sirkuit, dimana operasional dan penyediaan peralatan kesehatan untuk fasilitas medis ini didukung oleh Kementerian Kesehatan. Secara keseluruhan, pembangunan JKK telah mendekati 92 persen,” katanya.

Oleh karena itu diharapkan secara keseluruhan seluruh areal sirkuit akan tuntas pada 12 September 2021 atau sebelum pelaksanaan event balap motor internasional FIM Superbike World Championship (WSBK) pada 12-14 November 2021.

Sementara dalam rangkaian kegiatan homologasi, telah dilakukan virtual assessment pada Kamis (12/8) yang diikuti oleh perwakilan dari Dorna Sport, Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan anak usaha ITDC, MGPA. Virtual assessment membahas homologasi Mandalika International Street Circuit merupakan virtual assessment pertama di dunia terhadap trek sirkuit yang dilakukan dengan cara yang sangat profesional.

“Kami sangat bersyukur dalam kegiatan assessment tersebut, Dorna Sport menyampaikan tanggapan dan kepercayaan yang positif atas progres pembangunan Mandalika International Street Circuit. Sehingga kami optimistis kami bisa menuntaskan penantian panjang selama 26 tahun, agar Indonesia kembali menjadi tuan rumah balap motor berkelas internasional,” ucap Abdulbar. (ant)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI