Motif pembunuhan Brigadir Esco masih misterius, Polda NTB dalami kemungkinan tersangka lain

Salah satu adegan yang diperagakan saat rekonstruksi kasus Brigadir Esco. (Foto. kicknews.today/Ist)

kicknews.today – Rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir Esco Faska Rely digelar pada Senin (29/09/2025) pagi dengan memperagakan sekitar 50 adegan. Dalam proses tersebut, istri korban yang juga berstatus tersangka turut dihadirkan, meski menolak memperagakan adegan dan akhirnya digantikan pemeran pengganti.

 

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda NTB, AKBP Catur Erwin Setiawan, mengatakan rekonstruksi berjalan lancar dengan menghadirkan berbagai pihak, termasuk saksi dan keluarga korban.

 

Hingga kini, baru satu orang yang ditetapkan sebagai tersangka, yakni istri korban. Namun, penyidik tidak menutup kemungkinan adanya penambahan tersangka.

 

“Kira-kira terdapat 50 adegan yang sudah dilaksanakan. Versi tersangka ada 50. Tidak ada dua versi tetap kami gabungkan. Sementara masih satu tersangka. Kita lihat hasil penyidikannya, bisa bertambah atau tidak,” ujar Catur.

 

Ia menegaskan motif pembunuhan masih dirahasiakan karena sejumlah adegan krusial masih didalami penyidik. Meski menolak memperagakan adegan, tersangka disebut tetap kooperatif.

 

“Kalau yang bersangkutan menolak itu hak hukum yang harus dihormati,” tegasnya.

 

Rekonstruksi tersebut dihadiri sekitar 40 saksi, penasihat hukum, serta keluarga korban. Kuasa hukum keluarga korban, Lalu Anton Hariawan, menilai pelaksanaan rekonstruksi sangat penting untuk menguji keterangan para saksi yang hingga kini masih banyak perbedaan.

 

“Termasuk yang mencuci pakaian korban dan yang menjemur, semua tidak bersesuaian. Saling lempar keterangan. Bagus sekali rekonstruksi ini karena memperjelas peran masing-masing,” kata Anton.

 

Rekonstruksi yang digelar terbuka untuk umum itu disaksikan sekitar 800 orang, termasuk keluarga besar korban. Meski begitu, Anton menyayangkan sikap Polres Lombok Barat yang dinilainya kurang terbuka terkait pelaksanaan kegiatan.

 

“Polres Lobar tidak sampaikan ke kami. Tertutup ke kami. Padahal ini sorotan nasional, sebaiknya lebih terbuka,” tegasnya.

 

Anton juga menyebut akan ada rekonstruksi tertutup yang dilakukan Polres Lombok Barat untuk kepentingan penyidikan lebih lanjut. Beberapa barang bukti juga telah diamankan.

 

“Saksi-saksi dipertemukan untuk menguji keterangan yang berbeda-beda. Dengan adanya rekonstruksi, diharapkan peristiwa ini bisa terungkap lebih terang,” tutupnya. (gii)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI