kicknews.today – Hari Ulang Tahun (HUT) ke 126 Lombok Timur (Lotim) kali ini, mendulang banyak kritikan. Kinerja Pemda Lotim, diberikan banyak catatan merah oleh mahasiswa.
Mahasiswa yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Lombok Timur (Formastin), menyampaikan catatan merah untuk Pemda Lotim, Rabu (1/9).
Koordinator Umum aksi, Ade Putra Kurniawan dalam aksinya didepan kantor bupati, menyebutkan tuntutan yang dilayangkan kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Lotim.
Diantaranya pada sektor pariwisata. Ia mendorong Pemda harus mampu membangun infrastruktur yang layak.
“Jangan sampai hanya mengunggulkan satu tempat kemudian melupakan destinasi wisata lainnya,” tegasnya.
Sisi lain, ia menilai pemda Lotim saat ini masih lemah dalam pengelolaan dan penanganan sampah. Hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya tumpukan sampah yang belum mampu diakomodir oleh pemerintah.
“Anggaran pengelolaan sampah saat ini begitu banyak, namun tidak dibarengi dengan tindakan yang nyata dari pemerintah, “keluhnya.
Ade melanjutkan, belum lagi pada sektor pertanian, para petani Lotim saat ini dinilai merugi akibat dari benih yang disediakan sangat mahal. Namun mahalnya harga benih itu tidak sesuai dengan harga hasil panen yang relatif rendah.
“Jangan sampai petani dirugikan dengan benih yang sangat mahal, namun hasil panen yang harganya masih minim,” imbuhnya.
Ia juga menuntut supaya Pemda Lotim serius menangani wilayah selatan, sebab selama ini begitu banyak persoalan yang dialami oleh masyarakat di wilayah selatan Lotim. Dengan menggelontorkan anggaran yang fantastis di wilayah Lotim bagian selatan. Betapa tidak, nilainya mencapai Rp 90 Miliar hanya untuk membangun saluran irigasi.
” Pemda jangan sia-siakan anggaran yang besar tersebut,” ujarnya.
Ade menambahkan, infrastruktur jalan raya yang masih banyak belum bisa diperbaiki oleh pemerintah. Salah satunya jalan yang berada di Kecamatan Lenek yang menuju Balai Latihan Kerja (BLK) Internasional, faktanya hingga saat ini jalan tersebut belum mendapatkan sentuhan dari pemerintah.
“Jalan-jalan juga masih banyak yang jauh dari kata layak. Contohnya jalan yang ada di Lenek. Padahal di sana ada BLK Internasional. Namun sampai saat ini jalannya masih rusak dan masih banyak lagi jalan-jalan yang belum diperbaiki,” katanya.
Bukan hanya itu, mengenai peredaran Narkoba, Ade juga memberikan warning kepada Pemda yang dinilai masih banyak merasuki masyarakat, terutama kalangan muda yang menjadi sasaran utama dari Narkoba tersebut.
“kami meminta pemerintah harus mampu meminimalisir peredaran narkoba ini,” pintanya. (oni)