Masuk Lombok Utara wajib Rapid Test Antigen, 3 orang ditemukan reaktif Covid-19

kicknews.today – Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU) memberlakukan pembatasan bagi seluruh wisatawan yang masuk ke daerah itu. Hal ini dalam rangka mencegah penyebaran virus korona pun menindaklanjuti Surat Edaran (SE) Bupati yang belum lama ini diterbitkan.

Rabu (19/5) pihak Satpol PP beserta pihak kesehatan melakukan rapid test antigen kepada masyarakat yang hendak menuju KLU. Hal ini diungkapkan Kabid Trantibum Satpol PP dan Damkar KLU Totok Surya Saputra.

Menurutnya, pemberlakukan rapid test antigen kepada masyarakat luar diakukan disejumlah titik. Tercatat ada tiga titik yang didirikan lokasi pertama berada di Dusun Klui yang merupakan batas masuk antara Kabupaten Lombok Barat dengan Lombok Utara.

Kemudian di jalur Pusuk yang sudah berdiri posko pengamanan, dan terakhir di perbatasan antaran Kabupaten Lombok Timur dan Lombok Utara di Desa Sambik Elen.

“Sasarannya masyarakat luar yang masuki KLU. Bisa dibilang wisatawan juga karena mereka ada yang hendak ke destinasi wisata,” ungkapnya.

Dijelaskan, rapid test antigen tersebut tidak dilakukan secara keseluruhan warga luar. Mengingat keterbatasan alat yang tidak seberapa ditambah intensitas masyarakat yang cukup tinggi maka pihaknya hanya menerapkan sistem random sample. Artinya masyarakat notabene pengguna jalan dipilih secara acak dan sejauh ini, lanjut Totok, sudah ditemukan 3 orang yang reaktif Covid-19.

“Sampai sekarang ini tadi kita sudah test kepada sekitar 25 orang di dua titik Klui dan Pusuk. Hasilnya 3 orang ditemukan reaktif. 1 orang di Pusuk Pass 2 orang lagi reaktif di Klui,” jelasnya.

Rencananya kegiatan ini akan dilangsungkan selama dua hari mulai hari ini dan besok. Kendati tidak menutup kemungkinan akan terus berlangsung hingga hari Minggu mendatang. Pasalnya, pihaknya juga melihat daripada ketersediaan alat rapid oleh Dinas Kesehatan. Selain itu, guna mengantisipasi melonjaknya angka kunjungan ke Lombok Utara saat Lebaran Ketupat besok ini.

“Apalagi besok puncak pas lebaran topat. Sebenarnya kita siap saja sepanjang alat ada, jadi tergantung nanti seperti apa ini juga dalam rangka operasi Yustisi,” katanya.

Lebih lanjut, Totok membeberkan terhadap destinasi wisata nantinya tetap akan dipantau oleh aparat. Para wisatawan yang datang akan dicek suhu tubuh pun diberlakukan pembatasan pengunjung setidaknya 50 persen dari kapasitas setempat. Jika lokasi tersebut nantinya justru overload maka pihaknya tidak akan segan untuk membubarkan secara paksa.

“Kita buka tutup jadi tidak jor-joran. Misalnya kalau tempat wisata itu sudah ramai maka kita batasi, kemudian tunggu sepi dulu baru kita masukan (pengunjung) lagi,” pungkasnya.(iko)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI