kicknews.today- Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), Nusa Tenggara Barat (NTB) jalin kerjasama dengan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) dan Balai Latihan kerja (BLK) Lombok Tengah, Selasa (26/4). Kerjasama dalam rangka pelatihan bagi mantan pasien TBC itu ditandai dengan penandatanganan Memorandum Of Understanding (MoU) di kantor BLK setempat.
Selain Kadis Kesehatan dan Direktur PKBI Loteng, kegiatan itu juga dihadiri anggota DPRD Loteng dari fraksi PDIP, Suhaimi. Hadir pula Kepala BLK, Disnaker dan sejumlah tamu undangan lain.
Kepala BLK Lombok Tengah, Dedet Zelthauzallam mengaku siap menyambut baik dan mengapresiasi adanya kerjasama untuk memberdayakan mantan pasien TB yang ada di Lombok Tengah. Tentunya, para mantan pasien TB yang sudah dinyatakan sembuh akan mendapat pelatihan dari BLK Lombok Tengah.
“Pasien yang sudah sembuh dengan dibuktikan adanya surat keterangan dari pihak dinas kesehatan. Mereka akan dilatih agar memiliki banyak keterampilan,” ujar Dedet.
Menurut Dedet, penyakit TBC TB ini harus konsen dari pengobatan. Sehingga mereka yang dinyatakan sembuh nantinya sudah siap secara fisik untuk mengikuti pelatihan di BLK.
“Nanti kita akan saling koordinasi dengan PKBI dan berbagai stakeholder lainnya yang konsen mendampingi pasien TB ini. Pastinya, diberikan pelatihan khusus mereka yang sudah sembuh,” sebut Dedet.
Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Lombok Tengah, Suardi. Dia mengapresiasi adanya lembaga yang konsen mendampingi pasien TB seperti PKBI. Terlebih memang tidak bisa dinafikan bahwa dalam menangani TBC, harus ekstra karena disatu sisi harus makan yang cukup dan juga meminum obat rutin.
“Kalau tidak rutin minum obat, maka bisa gagal. Makanya perlu ada pendampingan. Karena disatu sisi para pasien ini adalah ekonomi menengah ke bawah,” jelas Kadis.
Direktur PKBI Lombok Tengah, Milita Priatana Utami mengatakan, program pengendalian TB berbasis masyarakat yang dilaksanakan oleh PKBI didukung dengan dana Global Fund. Pelaksana program di Kabupaten atau Kota adalah Sub Sub Recipient (SSR) atau Implementation Unit (IU). SSR atau IU kemudian menjalin kerjasama dengan Dinas Kesehatan dan puskesmas yang bersangkutan, dan lintas level Kabupaten atau Kota untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
“Jadi, kerjasama ini juga untuk membangun komitmen bersama pemerintah dalam upaya eliminasi TB, edukasi dan sosialisasi TBC. Kita harus membangun kesadaran bersama akan bahaya TB dan bagaimana pencegahannya,” harap Mbak Ita, sapaan akrab Direktur PKBI Loteng.
Sementara Anggota DPRD Loteng Suhaimi siap menyambut baik program tersebut. Menurutnya, program tersebut salah satu terobosan baik dalam upaya mengeliminasi TB dan menciptakan lapangan kerja baru. “Ya dukung lah, masak gagasan baik nggak kita dukung. Nanti kita konkritkan di APBD dan program kerja Dikes serta Disnaker atau BLK,” pungkas Suhaimin, politisi PDIP. (jr)