Malu ama bule ini, bersihkan 1,6 Ton sampah Rinjani dari hasil jualan roti

kicknews.today – Aksi clean up Rinjani yang dilakukan Benjamin Ortega, seorang WNA asal Prancis yang hobi traveling banjir pujian. Hanya dalam tiga hari, mulai Tanggal 7-9 Juli 2021 bergerak bersama komunitas Green Rinjani, berhasil membawa turun 1,6 ton sampah.

“72 jam dan 1.603 Kg (bukan ton) sampah diambil kemudian kami kembali turun dari ekspedisi kecil kami!,” kata Ortega di akun instagram @benjaminortega.

Benjamin Ortega yang akrab disapa Ortega mengaku eksepedisi ini akan membutuhkan waktu panjang. Volume sampah pendaki di Rinjani jumlahnya tak berkurang meski tiap tahun diadakan clean up. Tapi aksinya bersama 50 porter membuat gerakan itu jadi mudah.

“Saya masih tidak percaya apa yang baru saja kami lakukan, dan seberapa cepat kami melakukannya! Sejujurnya tidak ada kata-kata yang dapat menggambarkan betapa senangnya melihat misi ini diselesaikan dengan sukses seperti itu”, tambahnya

Ortega bercerita, ini berawal dari ide kecil menjadikan gunung berapi setinggi 3.726 Mdpl itu lebih bersih. Hingga bertemu komunitas @greenrinjani_ yang menurutnya sangat luar biasa. Ide kecil menjadi rancangan aksi besar, bahkan lebih besar dari aksi clean up yang pernah terjadi di sana.

Tentu saja butuh biaya untuk proses ini, karena harus melibatkan puluhan porter. Apa yang Ortega lakukan? Ia jualan kue.

“Kami merencanakan bersama pembersihan terbesar yang pernah dilakukan di sana, sambil mengumpulkan uang dengan menjual baguette virtual itu kepada kalian untuk membayar 50 porter untuk membantu kami. Terima kasih lagi untuk membuat penggalangan dana ini secepat ini,” sambungnya.

Melansir laman Spoon University, baguette adalah kue khas Perancis yang memiliki bentuk panjang dan sedikit tipis. Baguette juga disebut sebagai “French Stick”, roti ini merupakan tipe roti kerak berwarna cokelat keemasan.

“Saya tidak pernah berpikir kami bisa mewujudkannya secepat ini dan saya tidak bisa cukup berterima kasih kepada @greenrinjani_ yang berhasil menemukan 50 porter legendaris dan merencanakan makanan, tiket taman nasional, dan asuransi untuk semua orang!,” puji Ortega.

Unbelievable, Ortega sekali lagi tidak percaya perjalanan berkesan yang sudah dilakukan bersama komunitas Green Rinjani.

“Ini adalah perjalanan gila yang penuh dengan kenangan luar biasa, dan saya tidak sabar untuk membagikan vlog/ dokumenter lengkap yang saya rekam di sini! Ar,” tambah Ortega.

Sebagai pegiat sosial, ia butuh waktu 48 jam untuk mengedit draft vlog video yang sudah diambilnya selama perjalanan. Bahkan harus meminta izin ke BTNGR membahas publikasi dan memposting video tersebut, hingga ia berharap mendapat persetujuan.

Dari pengalamannya itu, Ortega ingin berbagi insipirasi. Pengingat bagi siapa pun di luar sana, sebenarnya tidak ada mimpi besar yang tidak bisa diwujudkan.

“Jadi jangan ragu untuk bermimpi besar dan dorong diri Anda untuk mewujudkan mimpi itu! Dan juga jangan lupa untuk berbuat lebih baik,” tutup Ortega.

Komunitas Green Rinjani juga membagi pengalaman di akun Instagram @greenrinjani_ bersama Ortega. Setelah menyadari aksi mereka viral, mereka tak jumawa. Tak lupa disampaikan terima kasih luar biasa kepada pemberi donasi. Pesan lestari juga ditekankan.

“Kami tidak meminta lebih, kami hanya ingin kesadaran teman-teman yang ingin mendaki Gunung Rinjani untuk menjaga kebersihan gunung kita. Namun kami sangat menghargal apreslasi kalian. Terimakasih kami ucapkan,” tulis mereka.

Kesadaran pendaki tak henti hentinya digugah. Disampaikan pesan khusus, bagi yang penyuka wisata minat khusus seperti mendaki gunung, kerap berdampak masalah sampah yang timbul dari barang bawaan.

Beberapa sampah yang kerap mereka temukan di gunung adalah bungkus dari makanan kemasan, kaleng gas bekas, botol air minum, hingga sisa makanan yang tidak habis kemudian ditinggalkan hingga membusuk begitu saja.

“Sungguh ironis, di satu sisi, pendaki tengah menikmati keindahan yang telah alam berikan. Namun terkadang kita juga yang merusak keindahan alam tersebut secara tidak bertanggung jawab?,” sesalnya.

Maka, mereka mengajak semua pendaki untuk bertanggung jawab dan memberi dukungan kepada TNGR untuk sama sama menjaga Rinjani dengan pack in pack out sampah.

Aksi ini banjir pujian netizen, memenuhi laman komentar di masing masing akun IG Ortega dan Green Rinjani. Postingan ini juga ramai di-repost dan jadi review beberapa akun lain. Komentar salah satunya dari akun echasha11 yang mengaku malu sebagai warga Lombok. Meski tidak pernah mendaki Rinjani, tapi ia tak pernah membayangkan ada bule yang jauh lebih perduli.

“Respect buat mas bulenya. Terima kasih, sekali lagi kami ditampar oleh kebaikan anda,” kritiknya. (red)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI