Lombok Utara kaya destinasi, tapi miskin event? DPRD desak Pemda bertindak

Anggota Komisi II DPRD KLU, Artadi. (Poto kicknews.today/Anggi)
Anggota Komisi II DPRD KLU, Artadi. (Poto kicknews.today/Anggi)

kicknews.today – Kabupaten Lombok Utara (KLU) memiliki potensi wisata yang luar biasa, terutama dengan keberadaan Tiga Gili (Trawangan, Meno, Air) yang menjadi ikon pariwisata NTB. Namun, meskipun dikenal sebagai daerah tujuan wisata, KLU masih tertinggal dalam hal penyelenggaraan event skala besar.

Anggota Komisi II DPRD KLU, Artadi, menyoroti minimnya jumlah event tahunan yang digelar di daerah ini. Dari total 58 event yang masuk dalam kalender pariwisata NTB 2025, KLU hanya mendapatkan dua event, yakni Gili Festival dan Maulid Adat. Jumlah ini jauh lebih sedikit dibandingkan Lombok Tengah yang memiliki 14 event dan Kota Mataram dengan 13 event.

“Seharusnya KLU sebagai daerah pariwisata memiliki lebih banyak event. Dinas terkait dan Pemda harus lebih aktif dalam menciptakan event yang mampu menarik wisatawan,” ujar Artadi, Senin (17/02/2025).

Menurutnya, minimnya event di KLU mencerminkan kurangnya perhatian pemerintah daerah terhadap sektor pariwisata. Padahal, banyak destinasi unggulan yang dapat dijadikan pusat kegiatan wisata, salah satunya kawasan Teluk Nare yang sudah memiliki fasilitas memadai tetapi belum dimanfaatkan secara optimal untuk event besar.

“Semakin banyak event yang digelar, semakin besar potensi wisatawan datang ke KLU. Tempatnya sudah ada, tinggal bagaimana memanfaatkannya agar event yang digelar benar-benar menarik wisatawan,” tambahnya.

Untuk meningkatkan jumlah event pariwisata, Artadi menekankan bahwa ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan, di antaranya keunikan destinasi, keaslian konsep event, promosi yang konsisten, inovasi dalam penyelenggaraan, serta dukungan dari komunitas lokal.

DPRD KLU berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah konkret dalam merancang dan menyelenggarakan event-event kreatif yang tidak hanya bersifat musiman, tetapi juga berkelanjutan.

“Dengan begitu, KLU tidak hanya menjadi destinasi wisata alam, tetapi juga pusat kegiatan budaya dan hiburan yang menarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara,” tutupnya.

Langkah konkret dan inovasi dari pemerintah daerah sangat dinantikan agar KLU dapat bersaing dengan daerah lain dalam industri pariwisata, sekaligus memberikan dampak ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat setempat. (gii-red)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI