Lombok Utara bidik penghargaan kabupaten sehat 2025, bebas malaria dan penurunan stunting

Wakil Bupati Lombok Utara, Kusmalahadi Syamsuri. (Foto kicknews.today/Anggi)

kicknews.today – Kabupaten Lombok Utara (KLU) bersiap membidik penghargaan bergengsi Swasti Saba 2025 yang digelar Kementerian Kesehatan. Meski berstatus sebagai kabupaten termuda di Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan usia baru 17 tahun, KLU optimistis mampu bersaing berkat berbagai capaian di sektor kesehatan dan penataan lingkungan.

 

Wakil Bupati Lombok Utara, Kusmalahadi Syamsuri menyebut ada sembilan tatanan kabupaten/kota sehat yang menjadi indikator penilaian, mulai dari kehidupan masyarakat sehat dan mandiri, penataan permukiman, hingga penanggulangan bencana.

 

“Tahun 2025 ini KLU telah dinyatakan bebas malaria. Ini hasil kerja bersama semua pihak, termasuk posyandu stunting dan aplikasi Pekan Pagi yang terus memantau kesehatan warga,” ujarnya.

 

Kusmalahadi menambahkan, penurunan angka stunting menjadi salah satu prestasi terbesar. “Pada 2019 angka stunting KLU mencapai 33,7 persen, dan tahun ini turun drastis menjadi 14,06 persen. Fasilitas kesehatan kita pun sudah terakreditasi paripurna,” tegasnya.

 

Di tatanan permukiman dan fasilitas umum, program Car Free Day rutin digelar untuk mendorong masyarakat berolahraga bersama. Pada sektor pendidikan, pasar, perkantoran, perindustrian, dan pariwisata, berbagai program kesehatan terus berjalan: mulai dari layanan kesehatan anak sekolah, edukasi di pasar, sosialisasi bagi perempuan di lingkungan kerja, hingga pengecekan kesehatan di pintu masuk destinasi wisata.

 

Untuk transportasi, Pemda KLU mengandalkan Perda Nomor 5 Tahun 2021 yang mengatur sistem transportasi aman, nyaman, ramah lingkungan, dan tertib lalu lintas. Di bidang perlindungan sosial, pencegahan pernikahan anak menjadi fokus dengan dukungan regulasi berupa Perbup khusus.

 

“Sejak berdiri pada 2010 angka kemiskinan KLU sebesar 43 persen, kini tinggal 23,96 persen,” papar Kusmalahadi.

 

Tatanan terakhir, penanggulangan bencana, juga mendapat perhatian khusus. Kajian risiko bencana telah terintegrasi dengan RPJMD, memastikan setiap pembangunan memiliki perspektif mitigasi bencana.

 

”Dengan capaian ini, kami berharap dapat meraih Swasti Saba 2025 sebagai pengakuan atas upaya membangun kabupaten yang bersih, aman, nyaman, dan sehat, sekaligus mendorong peningkatan kualitas hidup warga Lombok Utara,” tutupnya. (gii)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI