Lombok Barat setiap tahun kekeringan, El Nino memperparah, BPBD gandeng Koslata cari jalan keluar

PMI Lombok Barat saat kegiatan pembagian air bersih kepada masyarakat

kicknews.today – Guna mengatasi dan mengantisipasi dampak bencana kekeringan yang setiap tahun terjadi di Kabupaten Lombok Barat, Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Barat mengandeng Lembaga Swadaya Masyarakat Koslata untuk menyelenggarakan rapat koordinasi bersama aktor pentaheliks di Kabupaten Lombok Barat pada, Kamis (9/11/2023).

Hal ini dilakukan karena Kabupaten Lombok Barat merupakan salah satu daerah yang rawan terhadap bencana kekeringan, bahkan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat telah menetapksan status siaga darurat kekeringan sejak Juni 2023.   Dampak yang ditimbulkan oleh bencana kekeringan ini tidak hanya berkurangnya pasokan air bersih untuk kebutuhan rumah tangga maupun kebutuhan air untuk kegiatan pertanian, namun juga berdampak pada sektor-sektor lain seperti kesehatan dan pendidikan anak.

Maka itu guna memantau dan sekaligus sharing pengalaman implementasi rencana tindakan antisipasi dampak bencana kekeringan serta meningkatkan koordinasi dan kerjasama antar pihak dalam penanggulangan bencana kekeringan, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat beserta para pihak menyelenggarakan pertemuan ini untuk merespon dampak bencana kekeringan.

“Saya sangat apresiasi tinggi kegiatan hari ini, karena ini merupakan tupoksi kami di BPBD Lombok Barat. Mari kita sama-sama saling sharing pengalaman terkait bagaimana melakukan tindakan antisipasi kekeringan,” Papar Kalak BPBD Kabupaten Lombok Barat Sahrudin dalam sambutannya.

KALAK BPBD Kab Lombok Barat dan KOSLATA pada kegiatan Rakor Pentahelix

“Untuk BPBD sendiri dari Oktober 2023 sampai tanggal 6 November 2023, BPBD sudah melakukan distribusi air sebanyak 1.313.000 Liter air. Kita harapkan OPD-OPD lain yang terkait juga bisa mengambil bagian untuk dropping air ke masyarakat kita yang terdampak kekeringan. Selain itu kami harapkan juga kalau ada bantuan dari bapak ibu selain dropping air seperti sumur bor dan lainnya biasanya masalahnya adalah di maintenance, jadi minta tolong bapak-ibu buatkan berita acara dan berikan ke kami agar kami bisa siapkan mata anggarannya,” tambah Saharudin.

Sementara itu, perwakilan PMI Lombok Barat, Joko menerangkan kalau pihaknya hingga saat ini telah membagikan sebanyak 742.000 liter air bersih untuk masyarakat yang terdampak kekeringan seperti di wilayah Lingsar, Gunung Sari, Lembar, Batu Layar, Kuripan, Gerung dan Sekotong.

Suci Agustiarini, perwakilan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga memberikan tanggapan terkait pentingnya terus dilakukan pertemuan koordinasi secara rutin seperti yang diselenggarakan ini.

“Kekeringan pasti terjadi setiap tahun, el nino memperparah. Sehingga perlu untuk terus dilakukan pertemuan koordinasi.membahas aksi Antisipasi bencana kekeringan,” ujar Suci.

Pada sesi menyusun rekomendasi rencana tindak lanjut, Didik Hijrianto perwakilan dari BAPPEDA Kabupaten Lombok Barat mengusulkan agar hasil rakor ini disampaikan kepada seluruh organisasi, Lembaga dan pimpinan OPD-pengambil kebijakan di Kabupaten Lombok Barat.

Foto bersama aktor Pentahelix Lombok Barat usai kegiatan Rakor Monitoring dan berbagi pengalaman inplementasi tindakan antisipasi bencana kekeringan di Kabupaten Lombok Barat

Pada kesempatan berbagi terkait apa saja yang sudah dilakukan untuk tindakan antisipasi kekeringan ini, Rujito W, Liaison offficer KOSLATA memaparkan KOSLATA sudah melakukan beragam dukungan untuk masyarajat terdampak kekeringan di Desa Labuan Tereng dan Sekotong Timur.

“Sejak agustus 2023 selain kegiatan peningkatan pemahaman dan kesadaran tentang Aksi Antisipasi Kekeringan kepada pemerintah desa dan masyarakat, KOSLATA juga sudah melakukan dropping air sebanyak 10 tangki, memberikan dukungan alat penampungan air dan kebersihan di 4 sekolah, serta memberikan dukungan nutrisi bagi 120 ibu hamil dan menyusui di wilayah terdampak keekringan di desa Labuan Tereng dan Sekotong Timur,” ungkap Rujito.

Kegiatan rakor ini diikuti oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Barat yakni Bappeda, BPBD, Dinas Pertanian, Dinas Pendidikan,BMKG, Dinas Sosial, D-K Pangan, Diskominfotik,  Pemerintah Desa seperti Kades Labuan Tereng, Kades Sekotong Timur, Perwakilan KMPB, TSBD. Selain itu juga dari CSO (HWDI, PSP, Sobat NTB, PMI Lombok Barat, Koslata, FPBR) Akademisi : F-Pertanian UNRAM dan media kicknews.today . (red.)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI