kicknews.today – Analisa BMKG Stasiun Geofisika Mataram pada minggu kedua Agustus 2021, terjadi 70 gempabumi di wilayah NTB. Sesar di Selat Sumbawa paling dominan jadi pemicu.
Gempabumi didominasi oleh kejadian dengan Magnitudo <3.0 dan kedalaman dangkal <60 Km.
Dari 70 kejadian tersebut tidak terdapat kejadian gempabumi yang dirasakan sekitar wilayah Provinsi NTB.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Mataram, Ardhianto Septiadhi, S.Si mengatakan, hasil analisa gempabumi di wilayah NTB dan sekitarnya pada pekan kedua Agustus 2021 dikelompokkan menjadi 4 bagian.
Di antaranya gempabumi berdasarkan magnitudo, frekuensi kejadian, kedalaman tiap kejadian gempabumi dan dominasi sumber gempabumi.
Ardhi menyebut, berdasarkan grafik frekuensi kejadian gempabumi pada periode 6 – 13 Agustus 2021 terlihat kejadian terbanyak pada tanggal 10 Agustus sejumlah 17 kali.
“Berdasarkan besar magnitudonya gempa dengan M< 3 sebanyak 52 kejadian, gempa dengan 3≤ M≤5 sebanyak 18 kejadian dan tidak terdapat kejadian untuk gempa dengan M>5,” kata Ardhi, Jumat (13/8) siang.
Ada pun, berdasarkan kedalaman gempabumi gempabumi dengan kedalaman <60 km sebanyak 61 kejadian, gempabumi dengan 60 km ≤ D ≤ 300 km sebanyak 9 gempabumi dan tidak terdapat kejadian gempabumi dengan kedalaman > 300 Km.
“Kondisi seismisitas wilayah NTB dan sekitarnya gempabumi didominasi di daerah sumber gempa Sesar Strike Slip Selat Sumbawa dan Sesar Teluk Panas,” beber Ardhi. Sesar ini paling berperan memicu gempa selama ini.
Ardhi pun mengimbau agar masyarakat NTB tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. (vik)
