kicknews.today – BMKG mencatat 164 gempa bumi terjadi selama satu pekan awal Oktober 2022. Jumlah itu lebih banyak dibanding pada pekan terakhir September 2020 yakni, 125 kejadian gempa bumi.
BMKG menyebutkan, 164 gempa bumi didominasi oleh kejadian dengan Magnitudo <3.0 dan kedalaman dangkal <60 kilometer. Dari 164 kejadian tersebut secara umum tidak dapat dirasakan di wilayah NTB.
Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Ardhianto Septiadhi, S.Si mengatakan, analisa gempa bumi periode 30 September sampai 7 Oktober di NTB dikelompokkan menjadi 4 bagian. Yakni, gempa bumi berdasarkan magnitudo, frekuensi kejadian, kedalaman tiap kejadian dan dominasi sumber gempa bumi.
Berdasarkan grafik frekuensi kejadian gempa bumi Minggu pertama Oktober, terbanyak pada tanggal 1 Oktober sejumlah 32 Kejadian.
Berdasarkan besar magnitudonya gempa dengan M < 3 sebanyak 128 kejadian. Gempa dengan 3 ≤ M < 5 sebanyak 36 kejadian dan tidak terdapat kejadian untuk gempa dengan M ≥ 5.
“Pada tanggal 1 Oktober 2022 mendominasi kejadian gempa bumi jumlah 29 kejadian pada rentang M < 3,” jelasnya.
Sementara, berdasarkan kedalaman gempa bumi dengan kedalaman < 60 kilometer sebanyak 138 kejadian. Gempa bumi dengan 60 kilometer ≤ D ≤ 300 kilometer sebanyak 24 gempabumi dan 2 kejadian gempa bumi dengan kedalaman > 300 kilometer.
Berdasarkan kondisi seismisitas wilayah NTB dan sekitarnya Minggu pertama Oktober, aktivitas gempa bumi didominasi di daerah sumber gempa bumi Back Arc Thrust Utara Bima dan Dompu serta Sesar Lokal Sumbawa Barat.
“Masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi,” pungkas Ardhi. (jr)
Editor: Juwair Saddam
Laporkan Konten