Lebih dari sekedar makan: Program MBG Lotim buktikan komitmen serius tangani stunting dari hulu

Kepala DP3AKB Lombok Timur H. Ahmat saat melihat menu MBG

kicknews.today – Pemerintah Kabupaten Lombok Timur menunjukkan komitmennya dalam menanggulangi masalah stunting melalui program Makanan Bergizi (MBG) yang kini mulai diluncurkan di Kecamatan Selong, tepatnya di Lendang Bedurik. Program ini menyasar tiga kelompok sasaran utama yakni, Ibu Hamil (Bumil), Balita Dua Tahun (Batuta), dan Ibu Nifas serta Menyusui (Bunipas).

 

 

 

Peluncuran program MBG di Kecamatan Selong merupakan kelanjutan dari peluncuran perdana yang sebelumnya telah digelar di Kecamatan Aikmel. Di Selong, program ini menjadi bentuk nyata perhatian pemerintah terhadap peningkatan gizi masyarakat, terutama kelompok rentan yang berperan penting dalam tumbuh kembang anak.

 

 

 

 Kepala DP3AKB Lotim, H. Ahmat menjelaskan dalam pelaksanaannya, MBG ditargetkan menjangkau sekitar 300 penerima manfaat di setiap dapur penyaluran. Setiap harinya, mereka akan menerima paket makanan bergizi yang terdiri dari nasi, lauk daging, dan buah. Namun, terdapat penyesuaian menu khusus bagi kelompok Batuta. 

 

 

 

”Mengingat keterbatasan kemampuan mengunyah pada anak usia dini, menu daging untuk mereka diganti dengan makanan alternatif yang lebih ramah anak, seperti naget ayam yang tetap mengandung protein hewani,” katanya pada Selasa (10/06/2025).

 

 

 

 Program ini bukan sekedar pembagian makanan, tetapi merupakan bagian dari hajatan besar pemerintah daerah dalam upaya pencegahan stunting sejak dini. Stunting, yang menjadi salah satu masalah kesehatan prioritas nasional, tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik anak tetapi juga mempengaruhi perkembangan kognitif jangka panjang.

 

 

 

Meski program ini dicanangkan secara serentak, sistem pembagian MBG disesuaikan dengan kondisi dan strategi masing-masing wilayah, tergantung dari kesiapan serta mekanisme yang diterapkan oleh petugas lapangan setempat. 

 

 

 

”Ada wilayah yang memilih sistem pembagian langsung ke rumah, sementara yang lain menyalurkan melalui posyandu atau dapur sehat,” paparnya.

 

 

 

Ahmat, menyatakan bahwa peluncuran MBG di Kecamatan Selong ini diharapkan bisa menjadi model implementasi yang efektif, dengan tetap memperhatikan kebutuhan lokal serta koordinasi lintas sektor. “Program ini bukan sekadar distribusi makanan, tapi bagian dari intervensi gizi sensitif yang terintegrasi,” jelasnya.

 

 

 

Pemerintah daerah juga mengajak seluruh lapisan masyarakat, mulai dari kader posyandu, tokoh masyarakat, hingga keluarga penerima manfaat, untuk berpartisipasi aktif dalam mendukung kelancaran program ini. Dengan dukungan bersama, diharapkan angka stunting di Lotim dapat ditekan secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan. (cit-bii)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI