kicknews.today – Pasca terbakarnya Pasar Perampuan di Kecamatan Labuapi Lombok Barat, kini para pedagang meminta bantuan dari Pemerintah Kabupaten. Mengingat selama ini mereka sudah mengeluarkan retribusi.
Seperti yang diungkapkan Mustirin Muhammad, seorang pedagang barang elektronik di pasar tersebut. Dia mengaku lapak dan seluruh barang jualannya tak tersisa hingga rugi hingga Rp 250 juta. Ia meminta supaya pemda adil dalam memberikan kebijakan karena selama ini retribusi yang ditarik Pemda ke pedagang Rp5.000 per hari.
“Kami ingin ada perhatian Pemda Lombok Barat. Sekarang kami sudah kehilangan modal lagi untuk bangun usaha,” katanya saat ditemui, Selasa (11/7).
Mustirin mengaku sejak 2 tahun ia sudah berhutang ratusan juta di bank untuk membeli barang dagangannya tersebut. Sekarang dia bingung harus mengadu kemana lagi.
“Memang ini musibah, ujian bagi kami. Paling tidak ada kebijakan Pemda untuk meringankan beban kami,” katanya sambil mengelus dada.
Pedagang lain, Marhan yang kesehariannya menjual perabotan rumah tangga di pasar tersebut mengaku rugi Rp100 juta lebih. Ia berharap pemda Lombok Barat memperbaiki pasar tersebut secepatnya supaya pedagang tidak lama menganggur.
“Perputaran ekonomi kami hanya di pasar ini, kalau sudah terbakar begini kami bingung mau jual dimana lagi. Mohon secepatnya Pemda Lombok Barat supaya diperbaiki supaya kami bisa mencari uang lagi,” katanya.
Sementara itu, Camat Labuapi Lalu Rifhandi mengatakan pihak Pemda Lombok Barat yakni Sekda bersama sejumlah kepala OPD seperti Kepala Disperindag, Dinas PUPR, Kalak BPBD hingga DLH sudah turun mengecek kondisi pasar itu pasca terbakar, Selasa (11/7).
“Tadi kita coba menggali informasi kejadian kebakaran pasar itu, dari apa penyebabnya. Jumlah yang terdampak dan antisipasi kedepan seperti apa. Kita juga sedang melakukan pendataan berapa kerugian-kerugian para pedagang,” terangnya. (ys)
