Lakshmee Indonesia dan Mera Jajanan berkolaborasi buat campaign sustainable fashion

kicknews.today – Lakshmee Indonesia menggandeng Mera Jajanan untuk menyelenggarakan campaign sustainable fashion yang bertajuk Fashioning the Future: Style, Sustainability, and Social Responsibility. Campaign ini diadakan berawal dari masifnya perilaku konsumtif remaja-remaja seputar fashion yang sekarang berdampak cukup buruk terhadap kelangsungan lingkungan. 

Pengertian sustainable fashion sendiri berarti mengurangi dampak negatif industri pakaian, benefit dari penerapannya berupa memperlambat kerusakan lingkungan akibat limbah pakaian, dan optimalisasi bahan baku yang ramah lingkungan.

Pelaksanaan campaign ini sendiri bertempat di Mera Jajanan yang berlokasi di dalam Kampung Kayutangan Heritage. Mera Jajanan dipilih mejadi tempat pelaksanaan campaign dikarenakan banyak dikunjungi oleh anak-anak remaja yang merupakan sasaran campaign Fashioning the Future: Style, Sustainability, and Social Responsibility. 

Para pengunjung dari Mera Jajanan dimintai pendapat mereka soal gerakan atau campaign sustainable fashion dan bahaya soal fast fashion, wawancara ini merupakan salah satu agenda campaign yang diselenggarakan selama lima hari dimulai dari hari Selasa, 20 Juni 2023 sampai Minggu, 25 Juni 2023. 

“Aku baru tau soal bahaya fast fashion dan ternyata aku salah satu orang yang menerapkan kebiasaan itu, gak bisa banget kalau lihat baju lucu di sosmed terus gak dibeli. Tai pada akhirnya kalau udah bosen gak aku pake lagi dan aku baru tau bahayanya,” ujar Ayu seorang pengunjung Mera Jajanan yang juga mahasiswi.

Mera Jajanan didekorasi dengan menggunakan berbagai poster berisi pesan campaign sustainable fashion, bahaya fast fashion, dan manfaat penerapan slow fashion yang merupakan kebalikan dari fast fashion sendiri. 

“Adanya campaign ini Lakhsmee berharap agar kesadaran orang mengenai sustainable fashion meningkat dan mulai menghindari membeli pakaian yang bersifat fast fashion,” ujar Levita Damaika owner dari Lakshmee Indonesia. 

Tanpa disadari limbah tekstil atau limbah fesyen merupakan salah satu penyumbang sampah terbesar. UN Conference of Trade and Development (UNCTD) 2019 mengungkap, fashion adalah industri paling berpolusi kedua di dunia setelah industri perminyakan. Sepuluh persen dari emisi karbon yang memengaruhi krisis iklim dihasilkan dari industri fashion. 

Tak cuma itu, jumlah emisi karbon dari industri fashion juga lebih besar daripada total emisi yang dihasilkan dari gabungan industri jasa pengiriman dan penerbangan. Ini berarti industri fashion berperan besar dalam mendorong terjadinya perubahan iklim.

Selain itu, seperti yang sudah banyak diketahui, limbah fashion juga bisa berupa sisa kain dari produksi pakaian di pabrik berskala kecil dan besar, serta pakaian tak terpakai yang kita buang. Limbah pakaian ini berbahaya untuk lingkungan karena sejumlah bahannya tidak mudah terurai secara alami.

Maka dari itu Lakshmee Indonesia bersama Mera Jajanan mencoba mengajak kita untuk mulai meninggalkan kebiasaan konsumtif terhadap produk fashion dan mencoba menerapkan slow fashion sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan. (jr)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI