kicknews.today – Upaya mempromosikan seni tradisional dan keberlanjutan lingkungan, sebuah kolaborasi menarik antara Lakshmee Indonesia dengan Malang Walk Heritage telah diluncurkan. Kolaborasi yang memadukan kegiatan workshop ecoprint dengan tour wisata jalan kaki di kawasan wisata Kayutangan.
Kolaborasi ini diprakarsai oleh ALVA Team, yang merupakan Mahasiswa Praktikum Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Malang sekaligus Humas Lakshmee Indonesia kali ini. Acara dengan tema ‘Explore Timeless Style with Lakshmee’ ini terbatas hanya untuk 13 orang yang sebelumnya sudah mendaftar dan membeli tiket seharga Rp 170.000. Kegiatan ini berlangsung dengan lancar, 8 Juli 2023.

Ketua Pelaksana Kegiatan, Luthfiyah Zafirah menjelaskan, kolaborasi ini selain bertujuan untuk mengenalkan ecoprint sebagai produk ramah lingkungan, juga ingin menunjukkan budaya yang ada di Malang khususnya di Kayutangan. Seirama dengan tema yang diusung, Lakshmee bersama Alva Team dan Malang Walk Heritage ingin menunjukkan bahwa Motif Ecoprint yang nantinya akan mereka buat adalah motif yang tak lekang oleh waktu.
“Seperti halnya budaya dan sejarah yang ada di Kayutangan atau Malang Heritage ini,” kata Luthfiyah.
Yang membedakan workshop ini dengan workshop pada umumnya kata dia adalah, acara ini dimulai dengan peserta terlebih dahulu diajak berjalan kaki menyusuri area wisata Kampung Heritage Kayutangan. Di sepanjang perjalanan peserta juga berhenti di beberapa situs bersejarah yang masih ada dan dijaga sampai sekarang.
Adapun tur ini dipandu langsung oleh Akbar, selaku owner Malang Walk Heritage. Berikutnya peserta melanjutkan perjalanan sampai di Kedai Sebastien.
Sesampainya di Kedai Sebastien, para peserta sudah disiapkan meja dan yang di atasnya sudah terdapat totebag sebagai medianya, serta peralatan dan bahan untuk membuat ecoprint. Dalam workshop kali ini para peserta diajarkan membuat ecoprint dengan menggunakan teknik Hapa Zome. Yaitu dengan cara memukul daun dan atau kelopak bunga di atas kain untuk mengeluarkan warna alami daun dan menempelkannya pada kain. Dalam hal ini Levita Damaika selaku owner Lakshmee Indonesia langsung yang memberikan arahan dan mengawasi langsung prosesnya.
Setelah peserta selesai membuat desain ecoprint, kemudian totebag pun melalui proses penjemuran. Sembari menunggu hasilnya kering, para peserta kembali diajak berkeliling. Namun kali ini, mereka diajak berkeliling menggunakan mobil VW Combi hasil kerjasama dengan Sang Kelana untuk memutari daerah Kayutangan dan Jalan Ijen. Kali ini para peserta diajak untuk melihat lebih dekat Gereja Ijen sebagai situs paling terkenal di daerah tersebut.
Levita menerangkan bahwa ada kemungkinan jika kolaborasi ini akan terus dilanjutkan kedepannya. Mengingat lokasi Malang Heritage sendiri juga memiliki potensi yang baik untuk menjadi destinasi wisata. Selain itu, kolaborasi ini tentunya juga menjadi keunikan tersendiri bagi workshop Lakshmee Indonesia. “Kemungkinan akan diteruskan, entah nantinya ditempat yang sama ataupun di studio,” ujarnya.
Kolaborasi antara workshop ecoprint dan wisata tour heritage ini diharapkan dapat memberikan pengalaman yang unik dan berharga bagi peserta. Mereka dapat belajar teknik seni tradisional yang berkelanjutan dan pada saat yang sama, memahami dan mengapresiasi warisan budaya yang kaya di sekitar mereka. Dengan menggabungkan kegiatan kreatif dan wisata budaya, kolaborasi ini diharapkan dapat mempromosikan keberlanjutan dan kearifan lokal dalam seni dan pariwisata. (jr)