Lahan terbatas, Pokdarwis Kecinan Lombok Utara minta pinjam pakai lahan WNA

kicknews.today – Meski ditunjang alam yang indah, tapi destinasi wisata yang berada di Dusun Kecinan Desa Malaka Kecamatan Pemenang belum mampu dikelola maksimal oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdariws). Terbatasnya lahan, menjadi kendala utama.

Ketua Pokdarwis, Eko Kecinan Mahbub mengatakan, lahan yang dikelola saat ini merupakan aset daerah yang dihibahkan ke desa seluas 16 are. Namun, lahan tersebut belum cukup.

Mahbub mengungkap, ada lahan lain dengan luas 2 are yang letaknya bersebelahan. Tapi, masih dikuasai oleh Warga Negara Asing (WNA) asal Norwegia. Pihaknya mengharapkan, jika 2 are lahan tersebut bisa dipinjam pakai, maka pengelolaan wisata bisa berjalan baik.

“Kami harap pemerintah atau pihak desa, bisa menjembatani kami untuk meminjam lahan disebelah ini. Daripada mangkrak dibiarkan begitu saja,” ujarnya.

Dijelaskan, lahan milik orang asing tersebut rencananya akan ditata sebagai spot tempat duduk, bagi pengunjung yang datang.

Terlebih, lokasi wisata yang dikelola bersama sejumlah pemuda tersebut belakangan mulai naik daun karena adanya pembangunan homestay oleh Pemdes, yang bersumber dari Kementerian Desa.

“Kalau lahannya kurang, tentu kita tidak bisa apa-apa. Karena sayang sekali, ini sudah lama dibiarkan oleh pemiliknya. Kita akan manfaatkan untuk mengecat dindingnya dan sebagainya,” jelasnya.

Mahbub mengaku, potensi yang dimiliki Desa Kecinan bukan hanya pemandangan pantainya. Tapi juga, biota laut langka yang mudah ditemukan di perairan tersebut. Seperti, spesies Costasiela, Hippocampus Histrix, Commerson Frogfish. Spesies tersebut malah tidak dimiliki oleh perairan tiga gili. Tak ayal banyak penyedia jasa diving mengiring tamu mereka ke perairan Kecinan.

“Jadi bukan pantai saja. Kami juga menawarkan spot diving dan snorkling nantinya,” katanya.

Hal lain yang dikritisi Mahbub, sikap pemerintah yang seolah tutup mata dengan potensi di desa Kecinan. Selama ini, Pokdarwis tumbuh sendiri tanpa ada arahan atau pembinaan seperti pokdarwis di desa lain.

“Kami di sini tidak pernah mendapat pelatihan diving. Padahal kita di sini juga kekurangan alat. Kedepan dinas harus lebih memerhatikan. Hanya ini yang bisa menunjang ekonomi kami di Kecinan ini. Terlebih pada massa pandemi,” pungkasnya.(iko)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI