kicknews.today – Sepekan terakhir beberapa peristiwa kebakaran terjadi di wilayah Kabupaten Lombok Utara (KLU). Mulai dari kebakaran rumah adat, lahan, kandang ternak hingga kebakaran sampah di Gili Trawangan.
Untuk mengantisipasi agar KLU tidak menjadi langganan kebakaran. Salah satu solusi yang diambil adalah melakukan pendekatan kepada masyarakat untuk mengantisipasi kebakaran. Apalagi pada saat musim kemarau yang berkepanjangan.
Hal tersebut disampaikan Kepala Damkar dan Penyelamatan KLU, Suhardi saat ditemui usai rapat di kantor Bupati Lombok Utara, Jumat (30/08/2024).
“Untuk mengantisipasi kebakaran yang sering terjadi di musim kemarau ini, kita sudah bersurat melalui surat edaran Bupati untuk disampaikan kepada masyarakat melalui Camat, kepala Desa sampai kepala Dusunnya,” kata Suhardi.
Sampai saat ini, kata Suhardi, pihaknya tetap melakukan edukasi kepada masyarakat agar bagaimana cara melakukan penanganan dini kebakaran melalui Si Pendekar Biru.
Si Pendekar Biru merupakan inovasi simulasi penanganan kebakaran bersama ibu ibu, remaja dan usia lanjut di posyandu.
“Selain melalui Si Pendekar Biru, kita juga terus berusaha untuk mencukupi sarana dan prasarana yang masih kurang. Seperti penambahan pos Damkar di Gangga,” ujarnya.
Pihaknya akan meresmikan pos Damkar Gangga yang sudah dibangun tahun ini. Namun, masih terkendala dengan sumber daya manusia (SDM). Pasalnya, petugas Damkar saat ini masih sangat kurang.
“Kami masih terkendala SDM ya. Seharusnya dalam satu posko itu minimal ada 3 regu, yang mana satu regu itu berisikan 7 sampai 8 orang. Nah dikali 3 sudah itu, kira kira yang kita butuhkan sekitar 24 sampai 25 orang di satu pos Damkar,” jelasnya.
“Ini yang masih kami konsultasikan kepada pak Sekda selaku pembina anggarannya yang juga sebagai TAPD. Mudah-mudahan tahun depan kami bisa diberikan tambahan anggaran untuk tambahan tenaga,” tambahnya.
Terkait posko Damkar, Suhardi mengatakan yang saat ini beroperasi hanya ada di empat Kecamatan yaitu Pemenang, Tanjung, Kayangan dan Bayan. “Untuk yang di Kecamatan Gangga belum kita resmikan, karena terkendala SDM nya,” katanya.
Sementara untuk jumlah mobil Damkar secara keseluruhan sudah mencukupi. Namun secara kualitas ada beberapa unit yang dalam hitungan aset sudah harus diganti.
“Saat ini ada 6 kendaraan, 4 mobil tembak dan ada 2 mobil suplai. Yang suplai ini yang paling sering macet. Umurnya juga sudah hampir 13 tahun. Mudah mudahan tahun depan kita bisa nambah lagi, mudahan ada anggarannya,” tutupnya. (gii)