Krisis air bersih, ratusan karyawan di Gili Trawangan dirumahkan

Elva, salah satu owner restoran dan hotel di Gili Trawangan.
Elva, salah satu owner restoran dan hotel di Gili Trawangan.

kicknews.today – Sudah tiga hari air bersih tidak mengalir di Gili Trawangan, Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara (KLU). Akibatnya, pengusaha restoran dan hotel di Gili Trawangan terpaksa menutup usaha mereka dan ratusan karyawan harus dirumahkan.

Pasalnya, jika tetap dipaksakan beroperasional, para pengusaha akan semakin mengalami kerugian yang besar. Saat ini saja sudah merugi lantaran tidak ada air bersih yang mengalir.

Salah satu owner restoran dan hotel di Gili Trawangan, Elva mengaku jika sejak 22 Juni 2024 lalu beberapa perusahaan memutuskan untuk tidak beroperasional dan para karyawan dirumahkan sejak 23 Juni 2024.

“Tidak ada air, jadi tidak bisa beroperasional. Yang saya tahu, kemarin sudah ada seratus karyawan yang dipulangkan,” ujar Elva, usai hearing di Kantor DPRD KLU, Senin (24/6/2024).

Rata-rata karyawan yang dirumahkan dari Lombok Utara. Mereka dirumahkan tidak bisa diberikan kompensasi. Kendati demikian, pengusaha memastikan jika air bersih kembali mengalir, maka para karyawan akan ditarik kembali karena operasional kembali normal.

“Kemarin kalau tidak salah ada sekitar 10 restoran yang tutup. Kalau hotel kan rata rata masih punya tandon, jadi masih buka. Tapi hanya sampai hari ini saja. Sudah tiga hari tidak ada air,” jelasnya.

Diakuinya, para pengusaha di Gili Trawangan tentu mengalami kerugian dengan kondisi krisis air ini. Pasalnya banyak keluhan, tidak hanya dari pengusaha saja, tetapi masyarakat dan para tamu juga mengeluh.

“Sekarang kami berharap ada solusi agar air bisa mengalir. Kalau seandainya saya harus tutup, kerugian saya dalam satu hari bisa mencapai Rp 100 juta,” tutupnya. (gii)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI