Kondisi 40 anak di Lombok Tengah alami keracunan makanan 

Ilustrasi anak keracunan, foto: Thinkstock
Ilustrasi anak keracunan, foto: Thinkstock

kicknews.today – Puluhan siswa sekolah dasar (SD) Negeri Mentokok di Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah mengalami keracunan, Senin (6/5/2024). Puluhan siswa tersebut terpaksa dilarikan ke Puskesmas usai mengkonsumsi es jeli dari pedagang kaki lima di depan sekolah.

Kasi Humas Polres Lombok Tengah, Iptu Lalu Brata Kusnadi membenarkan peristiwa keracunan massal itu. Peristiwa keracunan itu terjadi sekitar pukul 07.00 Wita saat kegiatan upacara bendera berlangsung.

“Jumlah siswa yang alami keracunan capai 40 orang. Namun ada 15 siswa yang kondisinya mengkhawatirkan dan langsung dibawa ke Puskesmas. Siswa tersebut sudah membaik dan dipulangkan sore tadi (Senin),” kata Lalu Brata dihubungi, Senin malam (6/5/2024).

Berdasarkan keterangan Kepala SDN Mentokok, Baiq Mas”arah SP.d kata Lalu Brata, kejadian itu bermula saat kegiatan upacara bendera. Tiba-tiba sejumlah anak minta izin keluar barisan untuk ke WC. Upacara sempat dihentikan, karena anak-anak yang minta izin ke WC semakin banyak.

“Karena khawatir, guru sempat memeriksa para siswa tersebut. Jumlahnya sekitar 40 orang mengalami sakit perut. 15 siswa yang kondisinya mengkhawatirkan terpaksa dibawa ke Puskesmas,” katanya.

Puluhan siswa yang mengalami keracunan alami sakit perut, pusing, mencret dan lemas. Kebanyakan siswa tersebut datang ke sekolah belum sarapan dan langsung mengkonsumsi jajanan seperti es jeli stick, es buah dan es oreo yang dijual oleh pedagang di luar pagar sekolah.

Terkait identitas pedagang es itu belum diketahui. Pihaknya sedang koordinasi dengan Polsek Praya Barat untuk mencari tahu pedagang tersebut. Dari keterangan pihak sekolah bahwa yang bersangkutan sering berjualan di depan SD setempat setiap pagi.

“Kami imbau semua pihak bisa bekerja sama terkait masalah ini. Terutama Dinas Kesehatan serta pihak sekolah bisa memperhatikan para penjual makanan yang tidak baik untuk kesehatan anak, supaya tidak terjadi hal serupa di kemudian hari,” pungkasnya. (jr)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI