kicknews.today – Bagaimana potret kekerasan terhadap perempuan dan anak di NTB? Setiap tahun trendnya meningkat. Jika menelisik pada NTB satu data, tahun 2018 total kasus mencapai 1.273 dgn kasus kekerasan terhadap anak 439, kekerasan terhadap perempuan 834 kasus. Semua meyakini bahwa jumlah tersebut hanya sebagian kecil saja, fakta sebenarnya serupa fenomena gunung es. Di masa pandemi, terjadi lonjakan kenaikan kasus kekerasan, khususnya terhadap anak mencapai 40%.
Bagaimana dengan pelayanan dan penanganannya? NTB Sendiri cukup maju dalam memastikan mekanisme Pelayanan korban dengan ketersediaan kebijakan, pun inovasi. Baik Perda, Pergub sampai yang lebih operasional, Perdes, Awiq2, dan lain-lain. Apakah semuanya sudah maksimal dan menjamin perlindungan untuk korban?
Hal inilah yang kami diskusikan dengan Tim KSP (Kantor Staf Presiden), salah satunya memotret bagaimana Inovasi pelayanan publik dalam penanganan korban kekerasan mengacu pada OSS (one stop services) agar penanganan lebih cepat, terintegrasi dan komprehensif. Dan yang penting bagaimana inovasi tersebut tidak mandek pada penghargaan, tapi terseok2 diimplementasi dengan berbagai hambatan klasik.
Aspek lainnya terkait kolaborasi. Modalitas ini sudah dijalankan. NGO, Dunia usaha, masyarakat memiliki peran utk mengatasi persoalan tsb. Pertanyaan besarnya apakah kemitraan sudah mampu meluaskan gerakannya dengan menyiapkan infrastruktur sampai level Desa sebagai garda terdepan utk mendapatkan akses layanan terdekat korban? Dan pemerintah tidak boleh kehilangan motor penggeraknya.
Berikut KICK-OFF lengkap bersama Staf Presiden dan Aktivis Perempuan NTB di News Coffee: