Pasien Covid-19 membludak, ruang isolasi RSUD Bima penuh

kicknews.today – Direktur RSUD Bima melalui Kepala Bidang Pelayanan, dr Adiwinarko mengungkap, saat ini pasien Covid-19 di RSUD Bima terus berdatangan. Ruang isolasi penuh. Akibatnya, di ruangan IGD pasien mengantri lama untuk bisa ditangani.

Kondisi ini, sudah berlangsung selama dua pekan terakhir. Ruang isolasi yang terletak pada dua lantai RSUD Bima, kini semuanya penuh.

“Ada tiga ruangan kami siapkan dan semuanya penuh,” ujarnya, Senin (12/7).

Kata dia, untuk ruangan di lantai satu di tempatkan pasien Covid-19 yang terkategori berat. Lantai dua, untuk pasien yang sudah bisa berjalan sendiri. Sedangkan ruang IGD untuk penanganan pasien kedaruratan, kini menjadi ruang bagi pasien yang terkonfirmasi suspect Covid-19 .

“Antrian pasien juga banyak di IGD, ” aku Adi.

Untuk mengantisipasi kondisi ini, pihaknya akan memanfaatkan ruang laboratorium. Jika pun tidak mencukupi, pihak rumah sakit akan mengalihkan fungsi ruang VIP A dan B, menjadi ruangan pasien Covid-19. Artinya, tidak ada lagi pelayanan pasien VIP.

“Tiga ruangan itu akan kita gunakan, untuk antisipasi kondisi jika pasien terus melonjak,” terangnya.

Diakuinya, pasien yang masuk di RSUD Bima saat ini bukan saja dari Kabupaten Bima. Melainkan juga dari Kota Bima. Malah, itu yang mendominasi.

“Jumlah pasien Covid-19 yang sudah dirawat sejak 2021 sebanyak 230 orang. Dan hari ini pasien Covid-19 yang dirawat di RSU ini sekitar 20 orang,” sebutnya.

Sementara soal Tenaga Kesehatan Covid-19 di RSUD Bima, dipastikannya tercukupi. Meskipun, ada 30 tenaga medis yang terpapar. Mereka pun kata Adi, bukan yang terlibat langsung dengan pasien covid. Tapi yang bertugas pada bagian poli.

“Kalau ada Nakes yang kurang, kita langsung memobilisasi tenaga lain yang memenuhi syarat. Yakni harus kondisinya fit,” terangnya.

Kendala utama yang dihadapi saat ini, yakni ketersediaan oksigen. Untuk kebutuhan Bima, rumah sakit harus memesan dari Mataram. Sehingga terlambat, karena banyaknya permintaan.

“Biasanya satu hari itu cukup 60 tabung. Namun saat ini kebutuhan sampai 90 tabung per hari,” ungkapnya.

Dia mengajak semua pihak bersama-sama, menghadapi kondisi pandemi ini dengan kesabaran. Sekaligus bekerja sama agar kondisi ini cepat berakhir.

“Bentuk kerjasama itu tidak lain. Yakni kita mematuhi imbauan pemerintah untuk tetap mengikuti Prokes covid-19,” pintanya. (rif)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI