kicknews.today – Angka kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di Kabupaten Lombok Utara (KLU) hingga Oktober 2025 mengalami peningkatan yang mengkhawatirkan. Berdasarkan data Polres Lombok Utara, tercatat sebanyak 109 kasus kecelakaan terjadi sepanjang tahun ini, dengan 16 orang meninggal dunia, 1 luka berat dan 137 luka ringan.
Ironisnya, peningkatan ini terjadi di tengah kondisi infrastruktur jalan yang kian baik dan fasilitas penerangan jalan yang memadai. Polisi menyebut, penyebab utama tingginya kasus kecelakaan justru berasal dari rendahnya kesadaran berlalu lintas masyarakat, khususnya di kalangan anak muda.

Kasat Lantas Polres Lombok Utara, AKP Belly Rizaldy Nata Indra mengungkapkan bahwa sebagian besar kecelakaan fatal melibatkan pengendara muda akibat pelanggaran lalu lintas.
“Kebanyakan karena tidak menggunakan helm, berboncengan tiga, hingga balap liar atau trek-trekan di malam hari, terutama saat malam Minggu,” ungkapnya, Selasa (28/10/2025).
Menurutnya, berbagai upaya telah dilakukan jajaran Satlantas untuk menekan angka kecelakaan, mulai dari operasi penertiban, razia, imbauan di sekolah-sekolah hingga pemanggilan orang tua pelanggar. Namun, kesadaran masyarakat dinilai masih rendah.
“Kembali ke kesadaran masyarakat ini sebenarnya yang kurang. Dari kami sudah mengadakan operasi, razia, peneguran, dan imbauan setiap hari. Tapi masih banyak yang tetap tidak menggunakan helm,” tegas AKP Belly.
Dia juga menyoroti maraknya pengendara muda yang belum mahir mengendalikan motor, namun sudah nekat berkendara di jalan raya.
“Sekarang anak muda baru punya uang Rp500 ribu sudah bisa beli motor, tapi belum tentu bisa menguasai kendaraan dengan baik. Itulah yang sering jadi penyebab kecelakaan,” jelasnya.
AKP Belly menegaskan, pihak kepolisian tidak mungkin mengawasi seluruh pengendara satu per satu. Karena itu, kedisiplinan dan tanggung jawab pribadi menjadi kunci utama untuk menekan angka kecelakaan.
“Kami sudah melakukan berbagai cara, tapi kembali lagi pada kesadaran masyarakat. Tidak mungkin kami mengikuti masyarakat satu per satu. Jadi, mulai dari diri sendiri seperti melengkapi kelengkapan kendaraan, jangan trek-trekan, dan jangan kebut-kebutan,” tutupnya. (gii)


