Kebakaran hutan Gunung Rinjani kembali meluas

Kebakatan hutan Gunung Rinjani telah padam, Sabtu (4/11). Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) menyebutkan kebakaran hutan meluas hingga 130 hektar.
Kebakatan hutan Gunung Rinjani telah padam, Sabtu (4/11). Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) menyebutkan kebakaran hutan meluas hingga 130 hektar.

kicknews.today – Kebakaran hutan Gunung Rinjani, Lombok NTB terus meluas. Sebelumnya, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) melaporkan bahwa proses pemadaman sudah tuntas dilakukan. Titik api tersebut kembali muncul pada Rabu pagi (8/11/2023).

Pengendali Ekosistem Hutan TNGR, Budi Soesmardi mengatakan, pada Rabu pagi  dilakukan pemantauan visual melalui Resort Sembalun. Terpantau adanya 1 titik kepulan asap yang diperkirakan berlokasi di Gelogor.

“Pukul 08.00 Wita, kami melakukan pemantauan melalui aplikasi Sipongi dan tidak ada terpantau hotspot di wilayah kerja Resort Sembalun. Sementara pemantauan melalui CCTV juga tidak terpantau adanya kepulan asap Resort Sembalun,” kata Budi.

Menyikapi kebakaran tersebut, tim sebanyak 6 orang berangkat menuju ke lokasi dimana kepulan asap berasal. Sekitar pukul 10.30 Wita tim tiba di lokasi dan langsung melakukan penyisiran dan dijumpai batang-batang pohon bekas kebakaran yang masih mengeluarkan asap.

Tim melakukan moping up untuk memastikan api benar-benar padam serta melokalisir bahan bakar potensial di sekitar batang-batang pohon tersebut agar tidak menimbulkan kebakaran lagi.

“Setelah yakin kondisi batang-batang kayu sudah aman maka sekitar pukul 17.00 Wita tim kembali ke kantor Resort Sembalun,” katanya.

Selain itu, upaya penanganan juga dilakukan di Resort Aik Berik dan Santong SPTN Wil I. Pada pukul 05.00 Wita dilakukan pemantauan melalui CCTV, terpantau beberapa  titik api di sekitar lereng kaldera Gunung Layur, kondisi api sudah mengecil dan sekitar pukul 08.00 Wita melakukan pemantauan hotspot melalui aplikasi Sipongi terpantau 6 HS baru yang berlokasi di Kawasan KPH Rinjani Barat.

“Sementara hotspot yang muncul pada hari sebelumnya sudah tidak nampak di aplikasi,” jelasnya.

Pukul 05.30 Wita dan 17.00 Wita dilakukan pengamatan visual dari arah Santong dan tidak terpantau adanya titik api di sekitar Gunung Kombok dan Gunung Layur. Pada pukul 13.00 Wita, tim via Santong telah mencapai lokasi kebakaran di Gunung Kombok dan sekitarnya, dijumpai bahwa kebakaran telah padam dan tim melakukan moping up untuk memastikan agar tidak timbul potensi kebakaran lagi.

“Tim TN Resort Aik Berik dan KPH Rintam belum diperoleh informasi tentang perkembangan situasi terkini, diperkirakan karena kondisi medan yang sangat sulit dan kendala sinyal yang lemah. Petugas yang piket di Resort Aik Berik Resort Santong melakukan koordinasi dengan pihak Kepolisian, Koramil dan KPH terkait perkembangan kejadian kebakaran hutan di Gunung Layur dan sekitarnya,” jelasnya.

Sebelumnya, kebakaran hutan Rinjani terjadi pada 2 November. Selama 2 hari, kebakaran meluas hingga 130 hektar.

“Kecepatan angin relatif tinggi sehingga kebakaran meluas dengan cepat. Kemudian, vegetasi mudah terbakar serta topografi curam dan terjal,” pungkas Budi. (jr)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI