kicknews.today – Polres Lombok Barat bergerak cepat menangani terkait perkelahian siswi SMP di depan Kantor Kesbangpol Lombok Barat, Kamis (7/3/2024). Sebelum perkelahian dua dua remaja putri itu sempat viral di media sosial.
Kapolres Lombok Barat, Polda NTB, AKBP Bagus Nyoman Gede J, SH SIK MAP mengatakan, persoalan itu sudah menemui titik terang. Pihaknya langsung turun ke sekolah siswi tersebut dengan mediasi bersama para orang tuanya.
“Kami langsung mediasi antara orang tua atau keluarga dari kedua belah pihak di Ruang Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Labuapi,” kata Kapolres.
Sebelumnya, kepolisian telah melakukan upaya-upaya penanganan awal, hingga hasilnya saat ini yang telah menemui penyelesaian secara kekeluargaan.
“Hingga saat ini situasi Kamtibmas di Wilayah Hukum Polres Lombok Barat masih dalam keadaan terkendali dan kondusif,” ungkapnya.
Sebelumnya, beredar video di media sosial yang memperlihatkan dua remaja putri berkelahi di depan Kantor Kesbangpol Lombok Barat, Selasa (5/3/2024). Video tersebut memicu keresahan dan berbagai spekulasi terkait motif dan kronologi kejadian. Termasuk reaksi dari orang tua kedua belah pihak.
Untuk itu, Polres Lombok Barat telah melakukan upaya penanganan situasi Kamtibmas, dengan melakukan upaya mediasi. Polres Lombok Barat bergerak cepat dengan melakukan langkah-langkah, pendekatan kepada keluarga kedua belah pihak. Masing-masing inisial BS 15 tahun asal dan AS 15 tahun.
“Dalam penanganan video viral perkelahian tersebut, untuk motif masih dalam penyelidikan, yang mana video diviralkan oleh salah satu akun di facebook,” ujarnya.
“Walaupun telah menemui titik terang melalui mediasi, kami tetap melakukan langkah-langkah preemtif dan preventif, agar Kamtibmas tetap terjaga,” katanya.
Dalam upaya menjaga situasi kamtibmas, kepolisian akan meningkatkan patroli dan pengamanan di desa asal kedua siswi tersebut. Demikian juga Bhabinkamtibmas, akan lebih aktif berkomunikasi dengan masyarakat dan tokoh setempat.
“Kami menghimbau kepada masyarakat, agar tidak menyebarkan video perkelahian, menyerahkan proses penyelesaian kepada pihak berwenang,” imbuhnya.
Hal ini juga disampaikan oleh salah satu orang tua yang bersangkutan, memohon kepada masyarakat agar video perkelahian tersebut tidak disebarluaskan lagi. Karena terkait dengan psikologi atau mental anaknya. Baik dari Kepolisian maupun pihak Sekolah berharap, agar permasalahan tersebut agar tidak terulang kembali. Selanjutnya kedua anak yang terlibat dalam kesalahpahaman tersebut saling meminta maaf. (jr)