kicknews.today – Penjabat Bupati Lombok Timur H. M Juaini Taofik menyampaikan ada beberapa kasus yang mencoreng nama Pondok Pesantren (Ponpes) sebagai lembaga pendidikan. Padahal, faktanya kasus tersebut hanya terjadi di segelintir Ponpes.
Terlebih jika melihat jumlah Ponpes di Lombok Timur yang mencapai ratusan. Karena itu, ia meminta kerja sama Forum Ponpes agar kasus seperti narkoba hingga pelecehan seksual tidak terjadi lagi.
“Kunjungan ini untuk meningkatkan kolaborasi antara pemerintah daerah dengan Ponpes melalui Forum Ponpes guna meningkatkan mutu Ponpes,” kata Juaini Taofik pada saat menerima pengurus Forum Pondok Pesantren (Ponpes) Kabupaten Lombok Timur pada Selasa (20/8/2024).
Pemda, tegasnya, berkomitmen mengentaskan persoalan tersebut dengan meningkatkan wawasan tentang stop kekerasan terhadap anak dan perempuan dengan berbagai upaya, seperti seminar, sosialisasi pencegahan pernikahan anak dan pencegahan kasus bullying. Ia berharap pada peringatan hari santri mendatang kegiatan-kegiatan seperti itu dapat dilaksanakan.
“Kita akan mengkampanyekan agar tidak terjadi pernikahan anak dan kasus bullying, khususnya pada anak-anak kita,” tuturnya.
Ia mengakui Ponpes memiliki peran penting dalam membantu memperluas akses pendidikan di Lombok Timur.
“Coba perhatikan pendidikan di Lombok Timur selalu di atas rata-rata pendidikan di Provinsi NTB. Ini tentu karena Ponpes mengambil peran yang luar biasa,” pungkasnya. (cit)