Kasaro Project, mengenalkan budaya melalui musik dan pentas seni pada generasi muda Bima

Tim Kasaro Project Bima
kicknews.today – Semakin tipisnya pemahaman generasi mengenai lokalitas, sosio-religius dan multikulturalisme, membuat kecemasan segelintir seniman, musisi, budayawan dan akademisi dengan menghadirkan Kasaro Project. Project ini merupakan gerakan melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai budaya lokal Bima. 
 
Budayawan Bima, Fahrurizki mengatakan, Kasaro Project melibatkan akademisi dan para seniman Bima seperti, Gun Malingi, Syarif Hidayatullah, Ompu Musik, Arman, Bimasuara serta para akademisi dan budayawan. Untuk berpikir membangun dan mendampingi lagi asah masa depan kebudayaan dan isu lingkungan hidup di Bima. 

”Kegiatan nanti kita keliling desa/kelurahan di Kabupaten dan Kota Bima dengan membawa pesan isu iklim budaya melalui musik dan lainnya. Dengan harapan, para generasi muda termotivasi melestarikan dan mengembangkan budaya Bima,” kata Fahrurizki, Rabu (6/8/2025). 
Menurut dia, tumpah tindih isu sosial budaya dalam ruang masyarakat Bima dalam dekade ini, melahirkan kontemplasi pemikiran dalam satu perspektif kepedulian pada pertumbuhan Dana Mbojo untuk menghadapi era society 5.0.
 
Dengan demikian, Kasaro Project, membawa misi kebudayaan dan pesan krisis iklim, melalui komunikasi seni dan budaya. Menyatukan kembali perspektif untuk proses pertumbuhan generasi anarasa Dana Mbojo yang berkelanjutan.
 
”Kasaro Project hadir sebagai bentuk kepedulian terhadap minimnya pemahaman generasi muda mengenal tradisi maupun adat istiadat Bima,” jelas Fahrurizki.
 
Untuk diketahui, Kasaro Project diambil dari nama tradisi Kasaro masyarakat Bima lampau. Kasaro artinya harapan (doa), sebuah dendang yang sering dilantunkan oleh leluhur dahulu. Irama Kasaro adalah irama awal Dou Mbojo, induk dari nada dan budaya, sehingga melahirkan sub-kesenian lainya. (jr) 
Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI